5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Kebenaran Tentang Kelahiran Kembali

Kebenaran Tentang Kelahiran Kembali

Berdasarkan kebenaran dari kondisionalitas, sebab dan akibat, kita dapat meramalkan kemungkinan bahwa ada tiga siklus kehidupan – masa lalu, masa kini, dan masa depan yang berputar tanpa henti. Ada aliran fenomena batin dan jasmani yang muncul dan lenyap tanpa henti dalam satu kehidupan. Selama ada kesinambungan yang berkelanjutan dalam arus, maka ada “kehidupan” yang berlangsung, atau dengan kata lain, seseorang itu “hidup”. Ketika aliran tersebut berhenti itu disebut "kematian".

Jika ada pertanyaan : Mengapa aliran fenomena batin dan jasmani yang muncul dan lenyap, tidak dapat mempertahankan kelangsungannya dan tetap hidup, tetapi pada akhirnya akan berakhir dan mati. Sebenarnya, badan ini terdiri dari berbagai jenis fenomena jasmani yang terdiri dari empat jenis unsur material primer dan dua puluh empat jenis fenomena material turunan. Di antara materi-materi ini, ada satu yang dikenal sebagai “kemampuan hidup” atau “jivitindriya”, yang dihasilkan oleh kamma penghasil kehidupan. Ia memiliki sifat karakteristik mempertahankan tubuh ini – aliran fenomena jasmani yang muncul dan lenyap tanpa henti. Demikianlah kehidupan fenomena jasmani atau dikenal sebagai "kehidupan fisik". "Kemampuan hidup" ini tunduk pada pelenyapan. Lenyapnya dapat disebabkan oleh habisnya kamma, atau iklim yang tidak sesuai, atau kekurangan unsur hara atau kamma penghalang. Dengan kata lain, arus muncul dan lenyapnya fenomena akan berhenti karena salah satu alasan ini. Pada saat terakhir meninggal dunia, “kemampuan hidup” berakhir pada saat itu. Ketika “kemampuan hidup” telah berhenti, unsur-unsur lain yang bergantung padanya dan sifat timbul dan lenyapnya juga akan berhenti.

Dengan kata lain, tanpa dukungan dari “kemampuan hidup”, aliran fenomena jasmani yang dihasilkan oleh kamma, aliran fisik yang dihasilkan oleh kesadaran dan faktor mental, aliran fisik yang dihasilkan oleh nutrisi akan berhenti pada saat yang sama. Yang tersisa hanyalah aliran fisik yang dihasilkan oleh temperatur (panas dan dingin) yang akan terus mengalir terus menerus. Pada saat yang sama, aliran fenomena batin yang muncul dan lenyap juga akan berhenti karena kehilangan dukungan fisik. Penghentian ini dikenal sebagai “kematian".

Ketika kesadaran terakhir dari kehidupan ini yaitu kesadaran kematian telah berlalu, fenomena batin dan jasmani juga berhenti pada saat itu. Berdasarkan Hukum Sebab dan Akibat, lenyapnya fenomena batin dan jasmani sebelumnya adalah sebab, munculnya fenomena batin dan jasmani baru pada saat berikutnya adalah akibat. Dengan demikian, kesadaran baru akan muncul dengan munculnya fenomena jasmani baru ketika yang sebelumnya telah lenyap. Mereka tidak abadi tetapi lenyap dengan segera. Karena lenyap , fenomena batin dan jasmani baru akan muncul pada saat berikutnya dan segera berlalu, dan seterusnya. Demikianlah awal dari arus fenomena batin dan jasmani yang muncul dan lenyap di “kehidupan berikutnya”.

(Lihat Bagian Sebelumnya)

(Bersambung)

Dikutip dari buku Kamma & Rebirth oleh Chanmyay Sayadaw