Kisah ini sebuah contoh yang menunjukkan bahwa siapa pun, tanpa memandang usia dan kemampuan intelektual, dapat merasakan pembebasan.
"Ketika saya mengerjakan riset saya di Kalkuta, Dipa Ma memperkenalkan saya kepada tetangganya, seorang wanita berusia 65 tahun bernama Madhuri Lata. Anak-anaknya sudah dewasa dan telah meninggalkan rumah, dan tidak seperti kebanyakan keluarga India lainnya, Madhuri tinggal berdua saja dengan suaminya, tanpa adanya kerabat yang tinggal serumah dengan mereka. Suatu hari, suaminya berkata, "Kamu sudah tidak ada kerjaan lagi sekarang. 'Bibi'mu itu, Dipa Ma, mengajar meditasi. Mengapa tidak ikut berlatih dengannya? Itu akan memberimu kesibukan."
Madhuri, yang memiliki disabilitas intelektual, kemudian menemui Dipa Ma, dan Dipa Ma mengajarinya latihan dasar meditasi [menyuruhnya menempatkan perhatiannya pada gerakan naik dan turun perut setiap kali menarik dan menghembuskan napas, dan] mencatat dalam hati "naik, turun, naik, turun." Madhuri berkata,"Baik," kemudian pergi pulang. Ia berjalan menuruni tangga, namun, baru saja melangkahi beberapa anak tangga, ia sudah lupa instruksinya. Jadi, ia harus kembali lagi ke tempat Dipa Ma.
"Apa yang harus saya lakukan?" tanyanya. "Naik, turun, naik, turun," kata Dipa Ma. "Oh, iya, benar,"katanya.
Empat kali Madhuri lupa akan instruksinya dan harus kembali mencari Dipa Ma. Dipa Ma membantunya dengan sangat sabar. Madhuri membutuhkan waktu hampir setahun untuk memahami instruksi dasar, tetapi begitu ia menguasainya, ia seperti harimau. Sebelum mulai berlatih, Madhuri harus berdiri membungkuk dengan sudut hampir sembilan puluh derajat karena menderita radang sendi, rematik, dan masalah pencernaan. Ketika saya bertemu dengannya, setelah pengalaman pencerahannya, ia berjalan dengan punggung yang tegak, dan tidak lagi menderita masalah pencernaan. Ia adalah seorang wanita yang sangat sederhana, baik hati, dan lembut.
Setelah ia menceritakan kisah pencerahannya, ia berkata,"Sudah lama saya ingin bercerita kepada seseorang tentang pengalaman luar biasa ini yang terjadi pada diri saya, namun saya belum pernah mendapat kesempatan untuk menceritakannya, tentang hal yang paling berharga dalam hidup saya ini."
- Jack Engler
Diterjemahkan dari artikel dari Grup Facebook Dipa Ma