5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Anatta dan Kelahiran Kembali

chanmyay sayadaw

Kebenaran Anatta dan Kelahiran Kembali

Tidak ada atta  yang permanen dan tidak dapat dihancurkan dalam ajaran Buddha. Siklus kelahiran dan kematian adalah karena terputusnya dan lenyapnya fenomena batin dan jasmani. Tidak ada perpindahan dari fenomena batin dan jasmani di kehidupan sebelumnya yang sebenarnya telah lenyap di kehidupan sebelumnya tersebut.

Pelenyapan menyebabkan efek yaitu kemunculan

Kebenaran Hukum Sebab Akibat sangatlah mendalam. Segala sesuatu yang telah lenyap pasti akan mengkondisikan munculnya yang berikutnya, yaitu yang sebelumnya telah lenyap, tidak mungkin yang baru tidak akan muncul. Lenyapnya yang sebelumnya adalah sebab, munculnya yang berikutnya adalah akibatnya. Lenyapnya yang sebelumnya menjadi suatu kondisi yang menyebabkan munculnya akibat berikutnya. Tetapi kadang-kadang karena kondisi lain yang terlalu kuat, lenyapnya yang sebelumnya tidak menjadi suatu kondisi yang menyebabkan timbulnya akibat (yang berhubungan dengan sebab itu) dengan segera.

Sang Buddha berkata bahwa semua fenomena adalah tidak kekal, mereka muncul dan lenyap seketika. Mereka tidak bertahan lebih dari sesaat. Fenomena batin muncul dan lenyap pada saat ini. Kematian seperti itu belum merupakan kematian yang terakhir. Ketika fenomena lenyap di tempat ini, akan ada yang baru muncul, yang baru ini juga akan lenyap, kemudian muncul yang baru. Dengan cara ini akan ada rangkaian fenomena berkesinambungan yang muncul dan merupakan subjek untuk lenyap dan lenyapnya menyebabkan akibat yaitu munculnya yang baru.

Lenyapnya yang sekarang dengan cepat dan seketika munculnya yang baru seperti aliran air terjun yang tiada henti, hanya jika terjadi lenyapnya yang sebelumnya yang merupakan sebab, jika tidak, munculnya yang sekarang yang merupakan akibat tidak akan terjadi. Karena aliran sebab dan akibat yang konstan, akan ada siklus kelahiran dan kematian yang berulang sejak lampau (yang permulaannya tidak dapat diketahui). Ada kelahiran di kehidupan sekarang, dan terlahir kembali di masa depan setelah meninggal dunia dari kehidupan sekarang.

Dua perumpamaan:

1. Sebuah karung pasir digantungkan pada tiang kayu

Jika seseorang menyodok lubang kecil yang hanya memungkinkan sebutir pasir jatuh pada bagian bawah karung, Anda akan melihat pasir keluar dengan sangat cepat. Itu akan tampak seperti garis pasir; tetapi ketika seseorang melihat lebih dekat, ia melihat dengan jelas butiran pasir berjatuhan satu demi satu dengan sangat cepat, sangat dekat satu sama lain dan tanpa henti.

2. Lingkaran lampu neon dengan berbagai warna

Jika kita melihat lingkaran lampu neon dalam berbagai warna - merah, kuning, hijau yang berkedip-kedip dengan sangat cepat, akan terlihat bahwa lampu neon itu berputar-putar dan tidak berkedip-kedip.
Demikian pula, fenomena batin dan jasmani muncul dan lenyap dengan sangat cepat. Jadi, jika seseorang tidak dapat melihat dengan jelas proses muncul dan lenyap yang sangat cepat, ia akan mengidentifikasinya sebagai satu kesatuan yang permanen

Pengembangan Pandangan terang: Lihat sebagaimana adanya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita memiliki ilusi bahwa fenomena batin dan jasmani bersifat permanen, seperti melihat satu proses terus menerus mengalirnya butiran pasir dari kantong pasir dan kilatan lampu neon. Untuk melenyapkan ilusi ini dan memahami ajaran Buddha secara langsung, seseorang haruslah penuh perhatian terhadap semua fenomena batin dan jasmani yang muncul jelas pada saat ini sebagaimana adanya. Kemudian seseorang akan dapat melihat semua fenomena sebagaimana adanya dan memahami dengan jelas semua fenomena batin dan jasmani yang muncul dan lenyap tanpa henti.



(Bersambung)

--

Dikutip dari buku Kamma & Rebirth oleh Chanmyay Sayadaw