(Foto Dipa Ma memberkati Steven Schwartz)
"Jangan konyol," katanya. "Naik mobil saja."
Jadi, akhirnya kami ke sana naik mobil, yang pada waktu itu sudah dipasangi sistem keamanan. Kami memarkir mobil dan pergi ke pesta pernikahan. Ketika kembali, benar saja, mobil saya lagi-lagi dibobol. Kali ini mereka tidak hanya mencuri radio, tetapi juga mengambil semua kaset saya.
Ketika kami tiba di rumah, Dipa Ma bertanya,"Bagaimana pesta pernikahannya?"
"Acara pernikahannya menyenangkan," kata saya."Tapi mobil saya dibobol lagi dan radionya dicuri. Saya benar-benar kesal."
Dipa Ma langsung tertawa terbahak-bahak.
"Apa yang lucu?"
"Kamu pasti pernah menjadi pencuri dalam kehidupanmu sebelumnya. Berapa kali lagi kau pikir kau harus kehilangan radiomu?"
" Beritahu saya,"tukas saya. "Berapa kali lagi? Beritahu saya supaya saya bisa bersiap-siap."
Mengabaikan pertanyaan saya, Dipa Ma bertanya, "Apa yang kemudian kau lakukan? Bagaimana reaksimu ketika menemukan mobilmu dibobol?"
"Saya sangat marah karena ini sudah terjadi berkali-kali. Dan saya pikir sistem keamanan mobilnya sudah bagus."
Dipa Ma menatap saya dengan heran. "Maksudmu, kau bahkan sama sekali tidak memikirkan orang yang mencuri radionya, tentang betapa menyedihkan pastinya hidupnya?"
Dipa Ma memejamkan mata dan dengan lembut mulai melantunkan sesuatu, saya tahu ia sedang memancarkan metta (cinta kasih) bagi si pencuri. Itu adalah pelajaran yang menakjubkan bagi saya."
- Steven Schwartz
--
Weekly Dipa Ma
Diterjemahkan dari artikel dari Grup Facebook Dipa Ma
Diterjemahkan dari artikel dari Grup Facebook Dipa Ma