Saya mengenal seorang pria yang pernah berlatih meditasi di India pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 70-an. Ia adalah seorang pemeditasi yang serius. Ia mencukur rambutnya, mengenakan jubah putih, dan berlatih meditasi selama bertahun-tahun di berbagai kuil, ashram, dan biara.
Orang tuanya sangat membenci hal itu. Pada waktu itu usianya sekitar tiga puluh tahun, dan orang tuanya berpikir ia seharusnya masuk sekolah kedokteran atau sekolah hukum. Ibunya sungguh kecewa dan menganggap pria itu telah meninggal dunia. Bagi ibunya, seolah-olah ia telah kehilangan seorang putra.
Setiap kali pria itu mengunjungi Dipa Ma, beliau selalu menanyakan kabar ibunya.
"Bagaimana kabar ibumu?
Bagaimana keadaannya?
Ketika kamu duduk bermeditasi, apakah kamu mengembangkan metta untuk ibumu?
Setiap kali kamu duduk bermeditasi, kamu harus menempatkan ibumu di hatimu dan memancarkan cinta kasih kepadanya."
Suatu hari, Dipa Ma merogoh ke bawah kasur di kamarnya dan mengeluarkan segulung uang kertas India. Ia mengambil selembar uang seratus rupee, sekitar dua belas dolar, yang merupakan jumlah yang sangat besar baginya. Dipa Ma meletakkannya uang itu di tangan pria itu, mengatupkan jari-jari pria itu di atasnya, dan berkata,"Beli kado dan kirimkan pada ibumu."
Begitulah cara Dipa Ma mengajar.
- Jack Kornfield