5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Kualitas Khusus Sotapātti Magga (Bagian 4A)

Kualitas Khusus Sotapātti Magga (Bagian 4A)

Kualitas Khusus dari Sotāpatti Magga (Bagian 4A)

Hari ini, tanggal 22 Agustus 2021, saya akan melanjutkan topik ceramah dhamma bulan lalu tentang kualitas-kualitas khusus dari sotāpatti magga, berdasarkan tulisan YM. Mahāsi Sayadaw.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin berbagi tiga hal penting yang perlu diperhatikan dari YM. Mahāsi Sayadaw yang saya rasa akan bermanfaat bagi latihan Anda:

1. Jika seseorang mencapai sotāpatti magga dan phala, maka ia akan terpenuhi dan murni dalam lima sila yang disebut ariyakanta (yang diinginkan oleh para mulia) dan tidak akan pernah melanggarnya. Sotāpatti magga dapat menuntun seseorang untuk memperoleh kepemilikan dari ariyakanta sīla yang tidak dapat dilanggar. Karena ia dipenuhi dengan ariyakanta sīla ini, maka seorang sotāpanna terbebas selamanya dari kelahiran kembali di empat alam tingkat rendah.

2. Oleh karena itu, ada tiga kepemilikan saddhā yaitu keyakinan yang tidak tergoyahkan dan tidak dapat dihancurkan pada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha, dan satu kepemilikan moralitas yang disebut ariyakanta. Keempat hal ini adalah empat sifat yang selalu ada dari seorang sotāpanna.

3. Sotāpatti magga menyingkirkan jalan yang salah yang disebut micchāmagga sehingga para sotāpanna tidak akan mengikuti jalan salah tersebut. Ini sesuatu yang sangat bagus. Para sotāpanna tidak perlu lagi khawatir bahwa mereka akan berjalan di jalan yang salah.


Apakah tujuh kepemilikan orang-orang mulia?

Saddhādhanaṁ sīladhanaṁ, hirī ottappiyaṁ dhanaṁ.
Sutadhanañca cāgo ca, paññā ve sattamaṁ dhanaṁ.
Yassa ete dhanā atthi, itthiyā puriyassa vā.
Adalidddoti taṁ āhu, amoghaṁ tassa jīvitaṁ.


Kepemilikan keyakinan (saddhā), kepemilikan moralitas (sīla), kepemilikan rasa malu atas perbuatan salah (hirī), kepemilikan rasa takut atas perbuatan salah (ottappa), kepemilikan pengetahuan teori dan praktik (suta), kepemilikan kemuliaan dari sifat murah hati dan dermawan (cāgo), dan yang ketujuh adalah kepemilikan kebijaksanaan (paññā).
Baik pria maupun wanita, seseorang yang memiliki ketujuh kepemilikan ini tidaklah miskin, melainkan kaya. Sang Buddha dan para bijaksana mengatakan: hidup orang tersebut tidak sia-sia, tetapi sangat bermanfaat.

Ada berapa jenis keyakinan?

Saddhādhanaṁ berarti memiliki saddhā, keyakinan. Ini adalah keyakinan yang mempercayai dan memiliki keyakinan akan Buddha yang sejati, Dhamma yang sejati, dan Saṅgha yang sejati. Seseorang yang dipenuhi dengan keyakinan ini akan melakukan banyak perbuatan baik yang berhubungan dengan Buddha, Dhamma, dan Saṅgha. Percaya pada kamma dan akibat-akibatnya juga merupakan keyakinan. Orang yang dipenuhi dengan keyakinan ini juga melakukan banyak perbuatan baik. Karena kamma baik ini, seseorang dapat menjadi kaya di kehidupan sekarang dan juga dalam saṁsarā.

Keyakinan seperti apa yang dimiliki oleh para sotāpanna?

Oleh karena itu, keyakinan adalah kepemilikan dari orang-orang mulia. Ini disebut "Kepemilikan yang hanya dapat diperoleh oleh orang-orang mulia, kepemilikan yang dihormati oleh orang-orang mulia." Jika seseorang merealisasi sotāpatti magga dan phala, maka ia akan dipenuhi dengan keyakinan terbaik (aveccapasāda) yang kokoh dan tidak dapat digoyahkan atau dihancurkan.

Sotāpatti magga dapat menuntun seseorang untuk memperoleh kepemilikan dari orang-orang mulia ini, keyakinan yang teguh (aveccapasāda) pada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha yang tidak dapat digoyahkan atau dihancurkan ini disebut tiga saddha dhamma. Tiga butir keyakinan ini adalah tiga faktor yang termasuk di antara empat sifat dari seorang sotāpanna.

Ada berapa jenis moralitas?

Sīladhanaṁ adalah kepemilikan sīla, moralitas. Bagi umat awam, jika seseorang terpenuhi dan murni dalam lima sila, maka ia tidak lagi terlahir kembali di empat alam tingkat rendah, dan dapat menjadi kaya setelah hanya terlahir kembali di alam-alam yang baik. Tidak perlu disinggung secara khusus mengenai hasilnya apabila seseorang menjalankan delapan sila atau sepuluh sila. Bagi para bhikkhu, jika mereka terpenuhi dan murni dalam sila bagi para bhikkhu, setelah terbebaskan dari alam-alam rendah, mereka dapat menjadi kaya.

Jika seseorang mencapai sotāpatti magga dan phala, maka ia terpenuhi dan murni dalam lima sila yang disebut ariyakanta (yang diinginkan oleh para mulia) dan tidak akan pernah melanggarnya. Sotāpatti magga dapat menuntun seseorang untuk mendapatkan kepemilikan ariyakanta sīla yang tidak dapat dilanggar. Karena dipenuhi dengan ariyakanta sīla ini, seorang sotāpanna terbebas selamanya dari kelahiran kembali di empat alam tingkat rendah.

(Bersambung - Bagian 4B)

--

Dikutip dari ceramah Tharmanaykyaw Sayadaw, Kualitas Khusus dari Sotāpatti Magga (Bagian 4), 22 Agustus 2021.