5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Jenis Praktik Mettā dan Kategori Objek

Dua Jenis Praktik Metta


Praktik Meditasi Cinta Kasih (Mettā Bhāvanā)

Mettā Bhāvanā berarti praktik pengembangan mettā secara berulang-ulang di dalam hati dan batin kita, yang menjadikan mettā berkembang kokoh dan kuat. Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan bagaimana proses pengembangan mettā menguatkan perasaan cinta kasih.

Katakanlah, ketika Anda memancarkan mettā kepada guru Anda (dengan mengucapkan, "Semoga guru saya sehat, bahagia, dan damai"), apabila Anda mengucapkan kalimat tersebut satu kali, maka Anda akan merasakan cinta kasih pada momen itu. Kemudian, ketika Anda mengucapkan kalimat tersebut untuk kedua kalinya ("Semoga guru saya sehat, bahagia, dan damai..."), Anda kembali akan merasakan mettā. Mereka yang memancarkan mettā secara berulang-ulang dengan cara seperti ini akan semakin sering merasakan cinta kasih. Inilah gambaran umum tentang bagaimana mettā dikembangkan.

Sang Buddha pernah mengatakan bahwa dalam satu jentikan jari (satu detik), ada lebih dari sepuluh triliun momen batin yang muncul. Jadi, ketika Anda memancarkan mettā walaupun hanya satu kali (dengan mengucapkan "Semoga Anda sehat, bahagia, dan damai"), Anda telah mengembangkan sepuluh triliun momen cinta kasih. Seiring Anda terus memancarkan mettā dengan cara ini, maka mettā itu akan berkembang dan bertambah kuat.

Dua Cara Mempraktikkan Meditasi Mettā

Ada dua cara untuk mempraktikkan meditasi mettā: mengembangkan perasaan mettā saja dan mengembangkan mettā untuk mencapai jhāna-jhāna (kondisi-kondisi penyerapan).

1. Mengembangkan Perasaan Mettā
Ketika mengembangkan mettā secara umum, Anda tidak perlu bersikap hati-hati dengan menghindari jenis-jenis orang tertentu, serta Anda juga tidak perlu memilih orang-orang tertentu. Anda bisa memancarkan mettā pada siapa pun yang Anda inginkan. Tidak menjadi masalah pada siapa Anda memulai memancarkan mettā, dan tidak ada batasan waktu berapa lama Anda harus melakukannya; boleh dalam waktu singkat atau lebih lama lagi. Lakukan saja sebanyak yang Anda mampu dan pancarkan mettā pada siapa pun yang Anda inginkan.

2. Mettā untuk Pencapaian Jhāna
Ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dihindari ketika Anda mengembangkan mettā untuk mencapai jhāna.
Sebelum memulai meditasi mettā, Anda harus membersihkan diri, mengenakan pakaian yang nyaman dan benar-benar bersih, tanpa adanya aroma yang tidak sedap.

Batin Anda harus rileks, dan bebas dari rasa cemas atau khawatir. Pada awalnya, tekadkan diri untuk menjalani lima atau delapan sila. Anda bisa mengambil sila di depan patung Buddha, atau dari seorang bhikkhu, bhikkhuni, atau orang yang bermoral. Apabila semua itu tidak memungkinkan, Anda bisa mengucapkan dalam hati, "Saya berlindung pada lima sila," atau "Saya berlindung pada delapan sila".

Pilihlah tempat yang tenang. Duduk dalam posisi tegak dengan kepala lurus dengan tulang belakang, dan punggung ditegakkan. Anda boleh duduk bersila atau dengan kedua kaki diletakkan di samping. Kedua tangan hendaknya diletakkan di pangkuan atau di atas lutut, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Pejamkan mata. Duduklah dengan nyaman, dan atur tubuh Anda sehingga otot-otot terasa rileks.

Setelah itu, serahkan diri Anda sepenuhnya pada Sang Buddha dan guru Anda. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Karena dengan melakukan hal ini, Anda akan terbebas dari bahaya dan dengan demikian dapat mengembangkan mettā dengan aman.
Di samping itu, ketika Anda sepenuhnya menyerahkan diri Anda kepada guru, maka guru tersebut akan dapat memberikan instruksi dan teguran pada Anda secara langsung. Harap diingat ketika berlatih di bawah bimbingan seorang guru, sangat penting untuk mengikuti instruksi yang diberikan pada Anda dengan baik. Apabila tidak ada guru, serahkan diri Anda pada Sang Buddha dan berlatihlah sesuai dengan instruksi mettā.

Kemudian arahkan pikiran Anda pada orang yang menjadi objek mettā, dan kembangkan mettā bagi orang itu dengan mengucapkan dalam hati, "Semoga guru saya sehat, bahagia, dan damai, semoga guru saya sehat, bahagia, dan damai". Bernapaslah secara alami, dan pengharapan ini terus dikembangkan dengan cara mengulang ucapan mettā tersebut berkali-kali.

Kategori Mettā

Mettā dikembangkan terhadap tujuh kelompok makhluk. Jadi, ketika Anda berlatih mettā bhāvana, praktik ini dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
  • Pertama-tama, Anda perlu mengembangkan mettā untuk diri sendiri,
  • kemudian kepada orang yang dihormati,
  • kemudian kepada seorang teman yang disayangi,
  • kemudian kepada orang atau kenalan yang netral,
  • kemudian kepada orang yang tidak Anda sukai,
  • kemudian kepada seorang musuh,
  • dan terakhir, kepada semua makhluk.


--

Diterjemahkan dari The Little Book of Mettā, Chanmyay Myaing Sayadaw