5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Cara Berlatih Meditasi Cinta Kasih

Cara Berlatih Meditasi Cinta Kasih


Metode Latihan Meditasi Cinta Kasih

Ketika Anda berlatih meditasi mettā, cara terbaik adalah dengan mengucapkan kalimat-kalimat itu dalam bahasa yang Anda pahami. Mengapa demikian? Karena jika Anda memahami bahasa yang digunakan untuk mengembangkan mettā, Anda akan menjadi lebih antusias melakukannya. Dan jika tumbuh minat untuk mengembangkan mettā, maka akan mudah bagi Anda untuk mengembangkan samādhi (konsentrasi) dengan cepat. Jika Anda tidak mengerti bahasa yang digunakan untuk mengembangkan mettā, Anda mungkin akan kehilangan minat untuk melakukan latihan. Dan jika tidak ada minat, maka akan membutuhkan waktu yang lama bagi konsentrasi untuk tumbuh.

Karena itulah, sejak awal latihan penting bagi Anda untuk memahami dengan jelas arti dari kata-kata yang Anda gunakan. Jika Anda mengerti bahasa Pāḷi, Anda boleh mengembangkan mettā dalam bahasa Pāḷi. Jika Anda mengerti bahasa Inggris, Anda boleh mengembangkan mettā dalam bahasa Inggris.

Ketika Anda mengucapkan kalimat-kalimat itu, Anda sebaiknya tidak menggunakan terlalu banyak kata-kata, atau memilih kalimat yang terlalu panjang; sedapat mungkin, gunakanlah kalimat yang singkat. Jika kalimat yang digunakan terlalu rumit atau bertele-tele, terdiri dari terlalu banyak kata-kata, Anda mungkin tidak bisa membangun konsentrasi dengan mudah atau cepat. Tetapi, jika Anda memilih kalimat yang singkat dan ringkas, konsentrasi dapat berkembang dengan cepat. Sebagai contoh, kalimat "Semoga guru saya sehat, bahagia, dan damai" sudah cukup.

Ketika Anda mengembangkan mettā, sangatlah penting untuk memahami arti dari kalimat yang Anda gunakan, sebagai contoh: "Sehat, bahagia, dan damai". "Sehat" artinya seseorang terbebas dari 96 jenis penyakit jasmani. "Bahagia dan damai" artinya seseorang terbebas dari segala macam penderitaan mental, seperti kekhawatiran, kesedihan, kemarahan, depresi, kegelisahan, keinginan, kesombongan, atau iri hati. Anda harus memahami makna-makna ini ketika Anda mengulang kalimat tersebut secara terus-menerus.

"Semoga guru saya sehat, bahagia, dan damai." Anda hendaknya tidak mengembangkan mettā secara asal-asalan; mettā harus dikembangkan dengan cara yang cermat dan seksama. Jika Anda mengembangkan mettā secara dangkal, maka Anda tidak akan mampu mengembangkan konsentrasi dengan cepat. Anda juga tidak akan mampu membangun konsentrasi yang kuat. Hanya jika Anda mengembangkan mettā dengan cermat, penuh perhatian, dan seksama, maka Anda akan dengan cepat mendapatkan konsentrasi yang kuat dan kokoh.

Ketika Anda mempraktikkan mettā, pusatkan perhatian pada keinginan yang jelas akan kesehatan dan kedamaian batin dari orang yang bersangkutan. Yang paling penting adalah pengembangan harapan yang tulus dan kuat bagi kesejahteraan orang tersebut. Hanya sekadar mengucapkan kalimat-kalimat saja tidaklah cukup: jika Anda hanya memberikan perhatian pada kalimat-kalimatnya saja, perasaan cinta kasih, mettā, tidak akan pernah tumbuh.

Perlu diketahui juga bahwa Anda tidak perlu menciptakan gambaran mental dari orang tersebut. Cukup arahkan pikiran Anda pada pengembangan harapan yang tulus dan kuat untuk kesehatan dan kedamaian orang tersebut dengan mengulang kalimat tersebut berkali-kali.
Ketika melakukan hal ini, kadang-kadang bayangan dari orang yang menjadi objek latihan mettā Anda bisa tiba-tiba muncul. Jika hal ini terjadi, biarkan saja bayangan itu muncul, dan teruslah mengembangkan mettā. Anda tidak perlu menciptakan gambaran dari orang itu, atau mempermasalahkan apakah gambaran orang itu muncul atau tidak.
Sesungguhnya, jika Anda dengan sengaja menciptakan gambaran orang tersebut, kekuatan mettā bisa melemah atau bahkan hilang sama sekali. Dan jika Anda meladeni kemunculan gambaran tersebut, perasaan mettā juga cenderung akan hilang. Itulah sebabnya mengapa penting untuk mengembangkan perasaan mettā tanpa henti hingga mettā tersebut menjadi kuat dan kokoh.

"Mengembangkan mettā" berarti pengembangan mettā secara berulang-ulang dalam hati dan pikiran Anda. Jika Anda sekadar menciptakan gambaran mental yang mendetail dari orang yang menjadi sasaran pancaran mettā Anda, maka Anda tidak benar-benar sedang mengembangkan mettā. Anda harus berhati-hati dalam hal ini.

Jika banyak pikiran muncul ketika Anda sedang mengembangkan mettā, janganlah meladeninya; Anda hendaknya tetap mengembangkan mettā secara berkelanjutan dengan sabar. Jika Anda merasakan sensasi yang tidak menyenangkan (seperti kebas, kaku, atau nyeri) atau sensasi yang menyenangkan (seperti kebahagiaan), Anda hendaknya membiarkan saja segala macam pengalaman tersebut, dan tetap mengembangkan mettā. Ketika Anda melihat atau mendengar sesuatu, tetaplah mengembangkan mettā dengan cara yang seimbang.


--

Diterjemahkan dari The Little Book of Mettā, Chanmyay Myaing Sayadaw