5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Tingkat Permulaan dan Kesukaran Menyadari Objek-Objek dalam Meditasi Vipassana (Bagian 1)


Tingkat Permulaan dan Kesukaran menyadari Objek-Objek dalam Meditasi Vipassana 
(Bagian 1)

Vipassana mengembangkan kemampuan pandangan terang ( insight meditation) atau kemampuan melihat diri kita. Yang dimaksud dengan melihat diri kita, tidak lain dari melihat proses-proses atau gejala-gejala yang muncul di dalam diri kita, yaitu yang muncul pada jasmani dan batin kita. Pada jasmani, ia berupa gerak-gerik badan, sikap badan dan sensasi atau perasaan pada badan. gatal, dingin, panas, semutan, kaku dan lain-lain, itu disebut sensasi, yaitu perasaan badan. Pada batin ada dua gejala yang bisa kita sadari yaitu yang pertama, gerak-gerik pikiran, berupa lamunan ke masa lalu tentang apa saja yang kita pernah alami. Jadi kita terseret ke masa lalu. Kemudian, yang kedua, ada khayalan ke masa depan. Kita memikirkan, tertarik kepada hal-hal masa depan, walaupun itu belum tentu akan terjadi, tetapi sudah terjadi di dalam pikiran kita. Ini yang disebut berkhayal. Jadi obyek batin itu berupa lamunan, khayalan, disamping itu juga ada pikiran aktif yang memikirkan apa yang terjadi di sekitar kita, ini yang disebut pikiran (bahasa Inggris: thought). Di samping pikiran itu, ada emosi yang merupakan perasaan, yaitu perasaan batin; seperti perasaan geli, gembira, senang, nikmat. Seringkali timbul perasaan negatif seperti: jengkel, marah, sedih, takut, merasa tidak-puas, merasa sia-sia, tertekan, cemas, khawatir, ini adalah perasaan batin atau disebut emosi. Jadi perasaan itu ada dua, yakni perasaan jasmani – disebut sensasi dan perasaan batin atau emosi.

Hal-hal tersebut di atas adalah sasaran atau obyek yang kita sadari dan muncul setiap saat, silih-berganti atau muncul pada saat-saat tertentu secara bergantian. Misalnya, kadang-kadang badan terasa sakit, setelah rasa sakit hilang muncul kecemasan. Kadang-kadang muncul pikiran terlebih dahulu, teringat akan rumah, pekerjaan, atau saya akan bagaimana nanti di masa depan. Inilah obyek-obyek vipassana itu. Apa yang dikatakan sebagai obyek, ini yang akan kita sadari dan kemudian kita akan mencoba untuk melepaskan diri dari gejala atau obyek yang muncul itu. Jadi di dalam Vipassana, kita mempunyai dua tugas, hanya ada dua tugas. Tugasnya ialah menyadari obyek yang muncul, kemudian kita berusaha melepaskan diri dari cengkramannya atau melepaskan diri dari kemunculan obyek itu. Apakah ini dapat dilakukan? Inilah perjuangan dan tugas kita, sehingga nanti kita dengan cepat, otomatis dapat menyadari dan melepaskan diri dari gejala-gejala yang muncul itu. Dalam tingkat permulaan tentu apa saja dimulai dengan kesukaran. Itu wajar. Tetapi dengan berjalannya waktu, sedikit demi sedikit, kita kita akan terbiasa dan lebih akrab dengan kesukaran-kesukaran itu dan kemudian keberanian, ketabahan kita akan mulai tumbuh dan lambat laun kemampuan berkembang. Inilah tujuan dalam pandangan dasar Vipassana.

Pembahasan secara teori. Obyek-obyek itu muncul silih berganti sesuai kondisi. Di lingkungan, kita dapat menyadari apa yang kita dengar dengan telinga, misalnya kita menyadari suara atau omongan. Kita menyadari bentuk-bentuk yang kita lihat dengan mata; kita menyadari bau yang tercium dengan hidung; kita menyadari rasa dengan lidah; juga kita menyadari sentuhan pada badan. Seperti apa yang kita alami di dalam kehidupan sehari-hari, kita menyadari baik obyek itu enak atau pun tidak enak, dan ini dinamakan obyek kesadaran yang datang dari luar.

(Bersambung)

--

“Buku Catatan Meditasi Vipassana” oleh YM. Bhante Thitaketuko