5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Penjelasan Visuddhimagga Tentang Sotapatti Magga

Kualitas Khusus Sotapātti Magga 3B

Kualitas Khusus dari Sotāpatti Magga (Bagian 3B)

6. Bagaimana Visuddhimagga menjelaskan Sotāpatti magga?

Penjelasan yang diberikan dalam Visuddhimagga adalah: "Sotāpatti magga juga mengeringkan samudra penderitaan tanpa akhir dari lingkaran kelahiran kembali."
Hal ini dijelaskan sebagai berikut: Na kevalaṁcesa maggo lobhakkhandhādinaṁ nibbijjhanameva karoti api ca kho anamatagga saṁsāravaṭṭha dukkhasamuddaṁ soseti.

Jika kita menjelaskan kalimat Pāli ini kata demi kata, kita bisa menerjemahkannya sebagai berikut:
Ca - Melanjutkan penjelasan;
esa maggo - sotāpatti magga ini;
na karoti - tidak melakukan;
nibbijjhanameva - hanya penghancuran;
kevalaṁ lobhakkhandhādinaṁ - dari sekedar kumpulan lobha dan lainnya.
api ca kho - pada kenyataannya;
soseti - juga menyebabkan mengeringnya, berakhirnya;
anamataggasaṁsāravaṭṭha dukkhasamuddaṁca - samudra yang tak terselami dari lingkaran kelahiran kembali.

Maksud dari kalimat Pāli ini adalah :
Melanjutkan penjelasannya, sotāpatti magga ini tidak hanya melakukan pengikisan kumpulan lobha, dsb. belaka, pada kenyataannya, juga menyebabkan mengeringnya, berakhirnya samudra yang tak terselami dari lingkaran kelahiran kembali.

Sotāpatti magga tidak hanya mengikis lobha, dosa, moha, tetapi juga menyebabkan mengeringnya samudra samsara.
Ungkapan anamatagga diterjemahkan di tempat lain sebagai: "Jika seseorang menelusuri kembali kehidupan-kehidupan sebelumnya satu per satu, terdapat suatu permulaan yang tidak dapat diketahui, awal mula dari keberadaan tidak dapat diselami." Dalam hal ini, kehidupan yang akan datang lebih penting daripada kehidupan sebelumnya.

7. Mengapa kehidupan yang akan datang lebih penting daripada kehidupan sebelumnya?

Penderitaan dari kehidupan lampau tidak dapat disingkirkan. Seseorang hanya dapat mengakhiri penderitaan dari kehidupan-kehidupan yang akan datang. Apabila seseorang tidak melenyapkan penderitaan dari kehidupan-kehidupan yang akan datang melalui jalan mulia, maka penderitaan tidak akan ada akhirnya .

Karena penderitaan ini sangatlah berat, tidak dapat diukur bagaikan air dalam samudra, maka penderitaan ini dijelaskan dengan menggunakan perumpamaan air dalam samudra. Apabila seseorang menghitungnya dengan tepat, penderitaan dari lingkaran-lingkaran kelahiran kembali, mungkin lebih banyak daripada air dalam samudra.

8. Mengapa perumpamaan air dalam samudra digunakan untuk menggambarkan penderitaan dari kehidupan yang akan datang?

Mengapa demikian? Di masa ini, para profesor matematika telah memperkirakan dan menghitung jumlah air dalam samudra, dan telah menerangkan berapa ton banyaknya. Walaupun kita tidak dapat mengatakan dengan pasti jika hal ini benar-benar tepat, tidak akan ada perbedaan yang besar. Jika ada perbedaan yang besar, itu kira-kira menjadi sekitar dua kali lebih banyak dari perkiraan perhitungan.

Jika seseorang belum mencapai ariya magga, maka penderitaannya dalam saṁsāra, lingkaran kelahiran kembali, tidak akan ada batasnya, selama siklus-siklus dunia yang tak terhitung jumlahnya. Oleh karena itu, jelaslah bahwa penderitaan saṁsāra lebih besar daripada air dalam samudra.

9. Jenis penderitaan apakah yang dapat dipadamkan secara menyeluruh oleh Sotāpatti magga?

Sotāpatti magga dapat memadamkan secara menyeluruh penderitaan dari kelahiran kembali di alam-alam tingkat rendah yang lebih besar daripada air dalam samudra. Sotāpatti magga juga dapat memadamkan penderitaan akibat penuaan, penyakit, kematian, dan sebagainya, yang akan dialami setelah tujuh kali kehidupan di alam-alam yang baik yaitu alam manusia dan alam dewa (sugati). Di antara kedua jenis penderitaan ini, penderitaan akibat kelahiran kembali di alam-alam rendah lebih berat.

10. Mengapa empat alam tingkat rendah dikatakan seperti rumah sendiri?

Mengapa demikian? Batin para makhluk kebanyakan menyenangi perbuatan-perbuatan yang buruk. Apabila terdapat banyak perbuatan buruk, seseorang dipastikan akan terlahir kembali di alam-alam tingkat rendah. Oleh karena itu, di dalam kitab-kitab Komentar juga dikatakan:
Pamatassa hi nāma cattāro apāyā sakagehasadisā.
Pamatassa nāma - Bagi mereka yang tanpa kewaspadaan;
cattāro apāyā - empat alam-alam tingkat rendah;
sakageha sadisā - seperti rumahnya sendiri.
Bagi mereka yang tidak memiliki kewaspadaan, empat alam-alam tingkat rendah itu seperti rumahnya sendiri.

Di manakah orang-orang tinggal? Mereka tinggal di rumah mereka sendiri. Ketika mereka harus pergi ke tempat lain karena suatu keperluan, mereka harus tinggal di tempat lain untuk sementara waktu. Namun, mereka menghabiskan sebagian besar waktunya menetap di rumah mereka sendiri.



(Bersambung - Bagian 3C)
Lihat Bagian 3A di sini.


Diterjemahkan dari ceramah Tharmanaykyaw Sayadaw, Kualitas Khusus dari Sotāpatti Magga (Bagian 3), 25 Juli 2021.