5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Meditasi Kesadaran: Mengamati Kemarahan

Munindra: tentang kemarahan

"Ketika batin dipengaruhi oleh kemarahan, jika Anda tidak menyadarinya, maka kemarahan itu akan mendapatkan nutrisi, kemarahan itu akan memperoleh bahan bakar. Apabila tidak ada perhatian atau kesadaran, sifat dasar kemarahan adalah mencemari batin. Ketika kemarahan tidak diamati, maka kemarahan itu akan mempengaruhi tubuh jasmani, dan kita akan merasakan perubahan-perubahan seperti: tubuh menjadi tegang; mata menjadi merah; tubuh bergetar; sirkulasi darah berubah. Reaksi apa pun, kata-kata apa pun yang Anda gunakan pada saat itu menjadi beracun, akan menyakiti, karena ketika batin tercemar, semua reaksi, semua tindakan dan kata-kata juga tercemar.

"Ketika batin tercemar, semua reaksi, tindakan, dan kata-kata juga tercemar."
Karena hal itu, kita membakar begitu banyak energi, itulah sebabnya mengapa kita membutuhkan lebih banyak tidur, lebih banyak istirahat. Tetapi, jika batin tidak bereaksi, jika batin tidak mengembara, tidak berpikir, tetapi hanya mengalami saat demi saat, maka batin akan diam, menyimpan energi, tidak menyia-nyiakan energi. Itulah sebabnya, ketika kesadaran atau mindfulness telah berkembang dengan baik, Anda tidak merasa mengantuk, lelah, atau penat."


Anagarika Munindra, dari LIVING THIS LIFE FULLY, oleh Mirka Knaster