5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Ke mana Seseorang akan Pergi Setelah Kematian?

Ke mana Seseorang akan Pergi Setelah Kematian

Usaha (vīriya), perhatian penuh (sati), dan konsentrasi (samādhi) - Bagian 3C

10. Bagaimana gadis penenun itu menjelaskan jawabannya, atas pertanyaan Sang Buddha,"Dari mana engkau datang?"

Pada saat itu, Sang Buddha berbicara kepada gadis penenun itu. "Ketika saya bertanya dari mana engkau datang, engkau menjawab,'Saya tidak tahu, Bhante'. Mengapa engkau menjawab seperti itu?"
Gadis penenun itu menjawab: "Memang benar bahwa saya datang dari rumah saya. Namun, itu bukanlah jawaban yang mendalam."
Sang Buddha tidak mengucapkan kata-kata yang tidak bermanfaat. Hal ini dikarenakan gadis itu mengerti bahwa Sang Buddha bertanya dari kehidupan mana ia datang.
Ketika gadis itu berkata: "Karena saya tidak tahu dari kehidupan mana saya datang, saya menjawab 'Saya tidak tahu, Bhante'."
Sang Buddha berkata: "Sadhu." (Bagus sekali)

11. Bagaimana gadis penenun itu menjelaskan jawabannya, atas pertanyaan Sang Buddha,"Kemana engkau akan pergi?"

Gadis penenun itu berkata: "Kemudian, ketika Sang Buddha bertanya,'Kemana engkau akan pergi? Mengatakan bahwa: 'Saya akan pergi ke tempat penenunan' tidaklah mendalam. 'Dari kehidupan ini, ke kehidupan baru manakah engkau akan pergi? Apakah engkau akan pergi ke alam manusia, ke alam dewa, ke alam neraka, atau akankah engkau menjadi binatang?' Saya mengerti bahwa Sang Buddha bertanya demikian. Karena saya juga tidak tahu persis ke kehidupan mana saya akan pergi, maka saya menjawab 'Saya tidak tahu'."
Sang Buddha berkata: "Sadhu." (Bagus sekali)

12. Bagaimana gadis penenun itu menjelaskan jawabannya, atas pertanyaan Sang Buddha, "Apakah engkau tidak tahu?"

Gadis itu melanjutkan: "Kemudian, ketika Sang Buddha bertanya 'Apakah engkau tidak tahu?' Karena saya berlatih perenungan akan kematian (maraṇanussati kammaṭṭhāna), saya tidak tahu kapan saya akan mati. Karena saya selalu merenungkan 'saya akan mati, saya akan mati,' saya tahu bahwa saya akan mati. Saya meyakini bahwa Sang Buddha bertanya 'Tidakkah engkau tahu bahwa engkau akan mati?' Saya mengetahui hal ini. Saya tahu bahwa baik yang tua maupun yang muda akan mati suatu hari nanti. Karena saya mengetahui hal ini, maka saya menjawab 'Saya tahu, Bhante'."
Sang Buddha berkata: "Sadhu." (Bagus sekali)

13. Bagaimana gadis penenun itu menjelaskan jawabannya, atas pertanyaan Sang Buddha,"Apakah engkau tahu?"

"Sang Buddha bertanya 'Apakah engkau tahu?' Saya percaya bahwa Sang Buddha bertanya 'Apakah engkau tahu dengan tepat kapan engkau akan mati?' Saya tidak tahu dengan pasti. Mengenai kapan saya akan mati, apakah saya akan mati di siang hari atau pada malam hari, saya tidak tahu. Karena saya tidak tahu, saya menjawab,'Saya tidak tahu, Bhante,'" kata gadis penenun itu.
Sang Buddha berkata: "Sadhu." (Bagus sekali)

14. Di antara keempat pertanyaan ini, yang manakah yang lebih penting?

Di antara keempat pertanyaan ini, meskipun tidak mengetahui dari kehidupan mana seseorang datang, fakta bahwa seseorang akan mati adalah hal yang lebih penting. Setelah kematian, ke mana seseorang akan terlahir kembali sangatlah penting.

Kita pasti akan mati suatu hari nanti. Kita juga tidak tahu kapan kita akan mati. Meskipun seseorang masih muda, tidak ada jaminan ia tidak akan segera mati. Meskipun seseorang sudah berumur, belum tentu ia akan segera mati. Demikian pula, ketika seseorang dalam kondisi sehat, ia bisa saja mati secara tiba-tiba. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang tahu kapan ia akan mati.
Ke mana seseorang akan pergi setelah kematian? Ini adalah hal yang paling penting. Ini adalah yang paling sulit untuk diketahui. Sangatlah penting untuk berlatih agar seseorang dapat mengatakan bahwa ia akan pergi ke alam dewa atau alam manusia, ke kelahiran yang baik.

Jika seseorang meninggal, jika ia tidak dipenuhi dengan perbuatan-perbuatan bajik, jika sebab-sebabnya tidak mendukung, maka ia dapat terlahir kembali di alam neraka. Merupakan hal yang mudah untuk terlahir kembali di alam neraka. Pada saat kematian, apabila seseorang meninggal di bawah pengaruh javana yang buruk, dan kesadaran akan kematian terjadi, maka ia bisa tiba-tiba terjatuh ke dalam api neraka, dan api neraka akan membakarnya. Di sanalah ia akan berakhir. Ada banyak orang yang terlahir kembali di neraka. Setelah terlahir kembali di neraka, ketika api neraka membakar dengan hebatnya, apakah seseorang masih bisa mempraktikkan Dhamma? Tidak bisa. Meskipun ia ingin berlatih, ia tidak akan bisa.


Karena keterbatasan waktu, saya akan menghentikan ceramah Dhamma di sini. Sebelum mengakhiri ceramah Dhamma kali ini, marilah kita mengulang kembali tiga hal penting yang perlu diingat dari YM. Mahāsi Sayadaw yang telah disampaikan di awal.

1. Vīriyasambojjhaṅga tumbuh pada diri orang-orang yang memiliki yoniso manasikāra, perenungan yang bijaksana. Ada orang-orang yang bahkan tidak memiliki yoniso manasikāra. Mereka bahkan tidak memiliki niat untuk memulai latihan meditasi. Mereka bahkan tidak memiliki keinginan untuk pergi mendengarkan ceramah Dhamma, apalagi memulai latihan meditasi. Bagaimana mungkin vīriya bisa tumbuh? Itu tidaklah mungkin.

2. "Renungkanlah bahaya dari alam-alam rendah, renungkanlah manfaat dari latihan, hormatilah sang jalan; Balaslah dana makan yang kita terima, renungkanlah kemuliaan warisan Dhamma kita, renungkanlah keagungan Sang Buddha;
Renungkanlah kemuliaan silsilah suku Sakya, renungkanlah kemuliaan dari rekan-rekan sesama praktisi kita;
Hindarilah orang-orang malas, bergaul dengan orang-orang yang penuh semangat, condongkanlah batin kita untuk mengerahkan upaya;
Kitab Komentar telah menjelaskan kesebelas penyebab-penyebab untuk mengembangkan vīriya ini."

3. Suatu hari nanti kita pasti akan mati. Kita juga tidak tahu kapan kita akan mati. Walaupun seseorang masih muda, hal ini bukanlah jaminan. Walaupun seseorang sudah berumur, belum tentu ia akan segera mati. Demikian juga, meskipun sehat, seseorang bisa saja meninggal secara tiba-tiba. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang tahu kapan ia akan mati.
Ke manakah seseorang akan pergi setelah kematian? Ini adalah hal yang paling penting. Ini adalah yang paling sulit untuk diketahui. Sangatlah penting untuk berlatih agar seseorang dapat mengatakan bahwa ia akan pergi ke alam dewa atau alam manusia, ke kelahiran yang baik.

Semoga Anda semua bahagia, sehat, bebas dari segala bahaya dan segala penyakit, dan mencapai Nibbāna secepatnya.



TAMAT

Lihat Bagian 3A di sini.



Diterjemahkan dari ceramah Tharmanaykyaw Sayadaw, Usaha (Vīriya), Perhatian Penuh (Sati), dan Konsentrasi (Samādhi) (Bagian 3), 23 Januari 2022.