5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Empat Landasan Perhatian Penuh (Bagian 6) - Four Foundation Of Mindfulness

chanmyay sayadaw
Perhatian Penuh Terhadap Dhamma - Mindfulness Of Dhamma

Thina-middha, kemalasan dan kelambanan, sebenarnya berarti kantuk. Kemalasan dan kelambanan adalah “teman lama” para meditator. Ketika seorang meditator merasa mengantuk, dia menikmatinya. Jika suatu sensasi menyenangkan lainnya muncul dalam dirinya, ia mampu mengamatinya. Namun saat mengantuk muncul dalam dirinya, dia tidak mampu menyadarinya karena dia menyukainya.

Itulah sebabnya kemalasan dan kelambanan atau rasa kantuk merupakan “teman lama” bagi seorang meditator. Yang membuatnya berada lebih lama dalam siklus kelahiran kembali. Jika dia tidak mampu mengamati rasa kantuk, dia tidak akan dapat mengatasinya. Kecuali dia telah menyadari sifat sebenarnya dari kemalasan dan kelambanan atau kantuk ini, dia akan terikat padanya dan menikmatinya. Saat kita mengantuk, kita harus berusaha lebih keras dalam latihan kita; itu artinya kita harus mengamati dengan lebih cermat, penuh semangat, dan tepat, sehingga kita bisa lebih mempertajam pikiran kita menjadi aktif dan waspada. Ketika pikiran menjadi aktif dan waspada, saat itu pikiran bebas dari rasa kantuk. Maka kita telah mengatasi rasa kantuk.

Uddhacca-kukucca adalah rintangan ke empat. Uddhacca adalah kegelisahan atau gangguan, kukucca adalah penyesalan. Di sini, uddhacca berarti gangguan pada pikiran, kegelisahan pikiran, pikiran mengembara. Saat pikiran mengembara atau memikirkan hal lain selain mencatat objek meditasi, itu adalah uddhacca. Ketika pikiran Anda mengembara, Anda harus menyadarinya sebagaimana adanya. Pada awal latihan, seorang meditator mungkin tidak dapat mengamatinya. Dia bahkan tidak mengetahui pikiran itu sedang mengembara. Dia mengira pikiran menetap pada objek meditasi, yaitu gerakan perut atau pernapasan. Ketika ia sadar bahwa pikirannya telah mengembara, ia harus mencatat “mengembara, mengembara” atau “berpikir, berpikir”. Itu artinya uddhaccā-kukkuccā diamati.

Rintangan kelima adalah vicikiccha, atau keraguan. Anda mungkin punya keraguan tentang Buddha, Dhamma, Sangha, atau tentang teknik meditasi. Keraguan apa pun yang timbul, haruslah diamati dengan penuh perhatian, Anda harus memperhatikannya sebagaimana adanya.

Hal ini dikenal sebagai dhammanupassanā satipatthāna, perhatian penuh terhadap dhamma. Jadi inilah empat landasan perhatian penuh:

1. Kayanupassanā satipatthāna —perenungan terhadap tubuh atau fenomena jasmani.

2. Vedananupassanā satipatthāna —perenungan terhadap perasaan atau sensasi.

3. Cittanupassanā satipatthāna —perenungan terhadap kesadaran beserta asosiasinya.

4. Dhammanupassanā satipatthāna —perenungan terhadap dhamma atau objek pikiran.


Dikutip dari buku Vipassanā Meditation Lectures on Insight Meditation oleh Chanmyay Sayadaw