Tanya: Apakah tujuan dari meditasi pandangan terang?
Dipa Ma: Tujuan dari meditasi pandangan terang adalah untuk melenyapkan Sepuluh Belenggu, yang merupakan simpul-simpul atau rintangan-rintangan dalam batin Anda. Dengan mengamati setiap momen dengan penuh kesadaran, secara perlahan-lahan, Anda mulai menguraikan simpul-simpul itu.
Sepuluh Belenggu itu adalah ilusi tentang diri sendiri [yakni ilusi tentang diri yang terpisah], keraguan, kemelekatan pada upacara dan ritual, nafsu indrawi, niat jahat, nafsu keinginan, keinginan akan eksistensi materi yang halus, kesombongan, kegelisahan, dan ketidaktahuan.
Pada setiap tingkat pencerahan, secara perlahan-lahan, satu demi satu, belenggu-belenggu tersebut dipadamkan, sampai pada tingkat keempat, atau tingkat Arahat, ketika semua belenggu-belenggu tersebut telah lenyap.
Belenggu-belenggu tersebut bertalian dengan kelahiran seperti halnya minyak yang menyalakan pelita. Belenggu-belenggu tersebut ibarat minyak di dalam batin Anda. Ketika minyak itu semakin berkurang dan berkurang, maka nyala api di sumbu juga semakin meredup. Pada akhirnya, ketika minyaknya habis, api itu pun padam. Begitu padam, siklus kelahiran kembali telah berakhir. Dari sini, Anda dapat memahami bahwa kelahiran dan kelahiran kembali ada di tangan Anda.
Dipa Ma: Tujuan dari meditasi pandangan terang adalah untuk melenyapkan Sepuluh Belenggu, yang merupakan simpul-simpul atau rintangan-rintangan dalam batin Anda. Dengan mengamati setiap momen dengan penuh kesadaran, secara perlahan-lahan, Anda mulai menguraikan simpul-simpul itu.
Sepuluh Belenggu itu adalah ilusi tentang diri sendiri [yakni ilusi tentang diri yang terpisah], keraguan, kemelekatan pada upacara dan ritual, nafsu indrawi, niat jahat, nafsu keinginan, keinginan akan eksistensi materi yang halus, kesombongan, kegelisahan, dan ketidaktahuan.
Pada setiap tingkat pencerahan, secara perlahan-lahan, satu demi satu, belenggu-belenggu tersebut dipadamkan, sampai pada tingkat keempat, atau tingkat Arahat, ketika semua belenggu-belenggu tersebut telah lenyap.
Belenggu-belenggu tersebut bertalian dengan kelahiran seperti halnya minyak yang menyalakan pelita. Belenggu-belenggu tersebut ibarat minyak di dalam batin Anda. Ketika minyak itu semakin berkurang dan berkurang, maka nyala api di sumbu juga semakin meredup. Pada akhirnya, ketika minyaknya habis, api itu pun padam. Begitu padam, siklus kelahiran kembali telah berakhir. Dari sini, Anda dapat memahami bahwa kelahiran dan kelahiran kembali ada di tangan Anda.
--
Weekly Dipa Ma
Diterjemahkan dari artikel dari Grup Facebook Dipa Ma
Weekly Dipa Ma
Diterjemahkan dari artikel dari Grup Facebook Dipa Ma