5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Seberapa Pentingnya Berlatih (5A)

Seberapa Pentingnya Berlatih

Seberapa Pentingnya Berlatih Meditasi Satipaṭṭhāna Vipassanā? (Bagian 5A)

Sebagai kelanjutan dari Ceramah Dhamma terakhir pada tanggal 21 Maret 2021, hari ini tanggal 25 April 2021, saya akan melanjutkan menerangkan pentingnya mempraktikkan meditasi satipaṭṭhāna vipassanā, berdasarkan tulisan YM. Mahasi Sayadaw.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin berbagi tiga hal lagi yang patut diperhatikan dari YM. Mahasi Sayadaw yang saya rasa akan bermanfaat bagi latihan Anda:

1. Mengenai hal-hal yang memang harus muncul dalam proses batin dan jasmani seseorang, orang itu tidak dapat meminta orang lain untuk melakukannya mewakili dirinya. Demikian pula halnya dengan Dhamma. Hanya jika seseorang mempraktikkannya sendiri, maka Dhamma akan terealisasi di dalam dirinya sendiri.

2. Jika seseorang tidak mengetahui dengan benar, maka ia akan menikmati dan bersenang-senang dengan objek-objek. Ini menyebabkan kemelekatan, yang akan mencengkeram. Karena cengkeraman ini, maka ia akan bertindak dan berbicara untuk memenuhi keinginannya.

3. Ketika perhatian penuh, konsentrasi, dan pengetahuan telah matang, pada saat seseorang mengamati kembung dan kempis, dsb., maka ia akan mengetahui awal dari kembung dan akhir dari kembung dengan jelas. Ia juga akan mengetahui awal dari kempis dan akhir dari kempis dengan jelas.

1. Apa arti dari paccattaṁ veditabbo?

Dalam kehidupan ini, hanya jika Anda bekerja, maka bisnis Anda akan berhasil. Jika Anda makan, hanya Anda sendiri yang akan menjadi kenyang, bukan orang lain. Jika Anda mengantuk, hanya setelah tidur, Anda akan menjadi segar kembali. Namun, jika orang lain yang tidur, Anda tidak akan menjadi segar karenanya. Untuk hal-hal yang memang harus muncul dalam proses batin dan jasmani seseorang, orang itu tidak dapat meminta orang lain untuk melakukannya mewakili dirinya. Demikian pula halnya dengan Dhamma. Hanya jika seseorang mempraktikkannya sendiri, maka Dhamma akan terealisasi di dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, paccattaṁ veditabbo - merupakan Dhamma yang hanya dapat dialami sendiri dan secara pribadi oleh mereka yang mempraktikkannya.

2. Apa itu nivarana citta, rintangan batin?

Pada awal latihan, batin mengembara ke sana kemari, dan tidak tenang. Ini disebut nivarana citta, rintangan batin. Ini adalah jenis-jenis kesadaran yang menghalangi tumbuhnya konsentrasi dan pengetahuan. Yogi harus menyingkirkannya setiap kali mereka muncul.

3. Apa itu cittavisuddhi, kemurnian batin?

Dengan menyingkirkan rintangan-rintangan batin dengan cara ini (seseorang harus menyingkirkannya setiap kali mereka muncul), ketika sati dan samādhi menjadi kuat, batin tidak akan mengembara lagi. Hanya batin yang mencatat yang muncul terus-menerus. Kesadaran yang mendahului adalah kesadaran yang mencatat, kesadaran yang menyusul juga merupakan kesadaran yang mencatat. Dengan cara ini, hanya batin yang mencatat yang muncul dan sifatnya murni dan bersih. Ini disebut cittavisuddhi, kemurnian batin.

4. Bagaimana seseorang membedakan antara jasmani dan batin?

Dimulai dari saat batin menjadi murni, seseorang mengetahui bahwa objek yang dicatat adalah satu hal, dan batin yang mencatat adalah sesuatu yang berbeda. Sebelumnya, ia mengira bahwa objek jasmani yang dicatat dan batin yang mencatat merupakan satu orang. Sekarang, ia tidak lagi berpikir dengan cara itu. Ia melihat mereka sebagai dua hal yang terpisah. Objek kembung kempis yang dicatat adalah satu hal, dan batin yang mencatat dan mengetahui kembung kempis tersebut adalah hal yang berbeda. Ia mengetahui keduanya secara terpisah. Ia juga membedakan setiap objek-objek yang dicatat seperti membungkuk, meregang, bergerak, mengubah postur tubuh, berdiri, berjalan, mengangkat, bergerak maju, dan menaruh, dsb., yang merupakan tubuh fisik yang harus dicatat, dengan batin yang mencatatnya. Bahkan sudah tidak mungkin baginya untuk melihat keduanya bercampur menjadi satu.

5. Kapankah seseorang terbebas dari pandangan salah tentang diri, attadiṭṭhi, dan kapankah seseorang memperoleh pengetahuan yang jernih diṭṭhivisuddhi?

Ini adalah pengetahuan pandangan terang yang membedakan antara jasmani dan batin, nāmarūpa-paricchedañana. Ketika seseorang mengetahui dengan cara ini bahwa jasmani adalah satu hal, dan batin yang mengetahui adalah hal yang berbeda, maka ia terbebas dari pandangan salah tentang diri, attadiṭṭhi, dimana sebelumnya ia meyakini bahwa hanya ada satu orang dan satu jasmani. Terbebas dari attadiṭṭhi dan memperoleh pengetahuan jernih disebut diṭṭhivisuddhi, kemurnian pandangan.



Dikutip dari ceramah oleh Tharmanaykyaw Sayadaw, Seberapa Pentingnya Berlatih Meditasi Satipaṭṭhāna Vipassanā? (Bagian 5), 25 April 2021.