Pertanyaan 31: Yang Mulia, apakah perlu bagi kita untuk tidak menerima apa pun kecuali pengalaman praktis?
Mahasi Sayadaw: Tidaklah bijak apabila Anda hanya menerima pengalaman praktis saja. Dengan kata lain, tidak ada alasan untuk tidak percaya akan realitas yang bukan berdasarkan pengalaman atau pengamatan. Meskipun Anda tidak mampu melihat sesuatu dengan menggunakan mata telanjang, namun mungkin saja hal tersebut dapat dilihat melalui mikroskop atau teleskop.
Meskipun Anda belum pernah mengunjungi negara lain, adalah hal yang wajar jika Anda percaya dengan apa yang dikatakan oleh mereka yang pernah ke sana. Dan tentu saja, kita juga bisa menerima penemuan-penemuan para astronot meskipun kita sendiri belum pernah ke luar angkasa.
Hukum Dhamma sangat halus dan lembut. Alasan seseorang tidak dapat mengalaminya, mungkin karena kurangnya bakat/kemampuan spiritual dan usaha, atau adanya penghalang-penghalang seperti Kamma, Kilesa, Vipaka, Vitikkama dan Ariyupavada [1]. Namun, yang paling sering terjadi, pengetahuan pandangan terang tidak terealisasi karena kelemahan dalam usaha dan konsentrasi seseorang. Jadi, apabila Anda tidak berlatih dengan sungguh-sungguh seperti yang dilakukan orang lain, Anda tidak dapat berharap untuk merealisasikan sesuatu yang istimewa seperti yang dialami orang lain.
(The discourse on Sallekha Sutta p.184)
Diterjemahkan dari "An Interview with Mahasi Sayadaw" yang dikompilasi oleh Tharmanaykyaw Sayadaw.