5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Penyembuhan Melalui Meditasi Pandangan Terang (Bagian 2)

Suster Hla Myint


Penyembuhan Melalui Meditasi Vipassana (2/3)

oleh Bhikkhu Visuddhācāra


Suster Hla Myint dilahirkan pada tanggal 22 September 1936. Ia menjadi perawat pada usia 21 tahun. Pada tahun 1967 ia dikirim ke Jerman di mana ia mengikuti kursus kardiologi selama satu setengah tahun. Sekembalinya dari Jerman, ia ditunjuk sebagai suster kepala bagian kardiologi di Rumah Sakit Umum Rangoon.

Pengalaman pertamanya berlatih meditasi pandangan terang secara intensif yaitu pada bulan Mei 1970 ketika ia berusia 34 tahun. Pada waktu itu ia memiliki suatu masalah pribadi dan merasa sangat tertekan. Ia pergi ke Mahāsī Yeikthā dan bermeditasi selama 50 hari. Setelah itu, ia mengatakan, ia merasa jauh lebih baik. Ia tidak lagi merasa terganggu oleh masalahnya. Sejak saat itu, tumbuh keyakinan yang sangat kuat dalam dirinya pada meditasi. Setiap kali mendapat libur, ia akan pergi ke Pusat Meditasi Mahāsī di Moulmein dan berlatih dengan Sayādaw U Paṇḍita yang pada waktu itu bertugas mengelola pusat meditasi tersebut.

Memutuskan Pergi Berlatih Vipassana

Pada tahun 1973, Suster Hla Myint merasakan ada benjolan di tenggorokannya. Ia bisa merasakannya saat menelan. Dokter memeriksa tenggorokannya dengan menggunakan alat endoskopi, itu adalah pemeriksaan selama 20 menit yang sangat menyakitkan karena alat itu harus dimasukkan ke dalam tenggorokannya. Mereka melihat ada benjolan sebesar biji buah asam. Mereka memberinya antibiotik dan obat anti peradangan, tetapi setelah sepuluh hari, mereka menemukan bahwa benjolan itu bukannya mengecil, tetapi malah semakin membesar. Mereka ingin melakukan biopsi untuk memastikan apakah itu ganas atau tidak, namun, Suster Hla Myint tidak mau menjalani biopsi dan sebaliknya mengambil cuti selama dua bulan lalu pergi ke sebuah pusat meditasi di daerah pedalaman untuk bermeditasi. Ia telah mendengar tentang berbagai macam penyembuhan, bahkan untuk kanker, melalui meditasi pandangan terang, dan ia merasa sangat yakin bahwa meditasi juga dapat menyembuhkan penyakitnya. (Untuk informasi mengenai berbagai macam penyembuhan melalui meditasi pandangan terang, harap merujuk pada buku "Terapi Dhamma" yang ditulis oleh Mahāsī Sayādaw dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Bhikkhu Aggacitta. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa ketika batin telah mencapai tingkat konsentrasi tertentu, darah menjadi dimurnikan dan setelah melalui periode latihan yang konsisten, kesembuhan dari penyakit-penyakit dapat terjadi).

Selama dua bulan berlatih, ia merasakan banyak sensasi yang menyakitkan. Ia merasakan sensasi yang sangat panas keluar dari mulutnya. Sensasi tersebut akhirnya menghilang dan ia merasa nyaman. Di akhir dua bulan latihan, ia merasa benjolan di tenggorokannya menjadi sangat kecil, dan tidak lagi mengganggunya, jadi ia memutuskan kembali bekerja.

Namun, tumor itu muncul lagi sekitar enam tahun kemudian pada tahun 1979, kali ini menonjol keluar sehingga ada benjolan berdiameter sekitar satu inci terlihat di tenggorokannya. Suster Hla Myint kembali memutuskan untuk bermeditasi.

Berlatih Meditasi Kesadaran untuk Mengatasi Sakit Punggungnya

Sebelum saya menceritakan perjuangannya yang kedua dan yang berlangsung lebih lama melawan tumor, perkenankan saya menuliskan di sini penyakit lain yang dideritanya pada tahun 1976 dan disembuhkan melalui meditasi. Penyakit itu adalah sakit punggung yang parah. Ia menjalani rontgen pada punggungnya, tetapi hasilnya tidak menunjukkan adanya masalah. Para dokter menduga rasa sakit itu mungkin berasal dari ginjal dan bermaksud melakukan rontgen ginjal. Suster Hla Myint menolak pemeriksaan lebih lanjut. Ia memutuskan untuk bermeditasi. Namun, pada waktu itu ia tidak dapat mengambil cuti dari pekerjaannya. Jadi setiap hari setelah selesai bekerja, ia bermeditasi selama empat jam dari pukul 17.00 hingga 21.00 di Mahāsī Yeikthā. Meskipun punggungnya terasa sakit sepanjang hari, ia tidak meminum obat penghilang rasa sakit, bahkan ketika rasa sakitnya bertambah parah.
Suster Hla Myint berlatih selama sekitar sebulan, setiap hari pergi ke pusat meditasi setelah bekerja. Kemudian, pada suatu malam setelah pulang ke rumah, ia pergi ke toilet untuk buang air kecil. Ketika ia mencoba untuk buang air kecil, ia merasakan sakit yang luar biasa. Setelah beberapa menit, keluarlah cairan putih susu berwarna putih kalsium. Bersamaan dengan keluarnya cairan tersebut, sakit punggungnya pun hilang. Ia meyakini bahwa rasa sakit tersebut berasal dari ginjalnya dan ia telah sembuh berkat meditasi.

Berlatih Vipassana Selama Hampir Tiga Tahun

Pada pertengahan tahun 1979, ia berencana untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan bekerja di luar negeri ketika tumornya mulai tumbuh lagi. "Saya ingin bekerja di luar negeri agar saya dapat mengirim uang untuk menyokong sebuah pusat meditasi," katanya. Namun, kemunculan kembali tumornya mengacaukan rencananya. Ia pun mengundurkan diri dan menjalani meditasi intensif.

Sejak saat itu, selama hampir tiga tahun, terlepas dari beberapa jeda singkat, ia bermeditasi secara intensif - berlatih meditasi duduk dan meditasi jalan serta menjaga perhatian penuh sepanjang hari dan malam. Ia menjalani sebagian besar latihannya di Mahāsī Yeikthā. Sesekali, ia bepergian ke daerah-daerah terpencil, dan secara keseluruhan menghabiskan kira-kira 12 bulan berlatih di luar pusat meditasi Mahāsī.
Di sebuah desa kecil di daerah Moulmein, ia berlatih selama sekitar satu bulan, melakukan meditasi berdiri selama enam jam setiap hari. Kemudian, ia berlatih di sebuah pusat meditasi lainnya di Pegu selama sekitar sebulan, ia makan satu kali sehari dan melakukan meditasi jalan setiap hari selama enam jam tanpa henti, mulai pukul 11.00 hingga 17.00. Kadang-kadang ia merasa sangat ringan, seakan-akan ia berjalan di awan, sedangkan di waktu lain ia merasa sangat kesakitan.

Awalnya, tumor terus membesar hingga mencapai ukuran sebesar biji pinang. Benjolan itu keras dan bulat. Pendengarannya menjadi terganggu sehingga ia terpaksa mulai menggunakan alat bantu dengar. Ketika ia berlatih di Mahāsī Yeikthā, beberapa teman yang berprofesi sebagai dokter mendesaknya untuk pergi ke rumah sakit agar tumornya dioperasi. "Mereka memperingatkan saya bahwa tumor saya semakin membesar," katanya. Kadang-kadang orang-orang menyentuh benjolan keras di tenggorokannya dan mengomentari betapa besarnya benjolan itu.




Diterjemahkan dari Healing through Insight Meditation, yang ditulis oleh Bhikkhu Visuddhācāra, seizin Bhikkhu Pesala, Association for Insight Meditation, www.aimwell.org