5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Pentingnya Perhatian Penuh yang Berkesinambungan


Kesadaran yang penuh perhatian dan mendetail akan aktivitas sehari-hari sangatlah penting karena dapat membantu para yogi mencapai tingkat pencerahan yaitu pengetahuan Jalan dan Buah. Dalam ajaran Buddha, latihan meditasi vipassanā diibaratkan seperti menggosok dua potong kayu atau bambu. Pada zaman dahulu, orang-orang di hutan harus menggosok dua batang bambu atau kayu satu sama lain secara konstan dan terus menerus tanpa istirahat untuk membuat api. Panas akan dihasilkan pada potongan bambu itu setelah beberapa waktu. Lambat laun panasnya meningkat dan bambu menjadi semakin panas. Jika mereka berhenti bergesekan, panasnya menjadi dingin. Jika mereka digosok lagi, mereka mulai terasa panas lagi. Jika berhenti lagi, panas jadi dingin lagi. Mereka tidak bisa mendapat api karena tidak terus-menerus menggosoknya. Jika mereka menggosok potongan bambu secara terus-menerus dan konstan tanpa berhenti, panasnya menjadi cukup untuk menyalakan api.

Itulah sebabnya para guru meditasi berkata, “Para yogi harus berperhatian penuh secara konstan dan terus-menerus memperhatikan apa pun yang muncul pada batin dan jasmani mereka sebagaimana adanya.” Perhatian penuh harus konstan dan berkesinambungan sehingga menjadi lebih tajam dan lebih kuat. Kemudian konsentrasi akan menjadi lebih dalam. Ketika konsentrasi menjadi lebih dalam, timbullah pengetahuan yang menembus ke dalam sifat sebenarnya dari fenomena batin dan jasmani, nāma dan rūpa.

Jika para yogi berperhatian penuh akan munculnya proses batin dan jasmani selama sekitar lima belas atau dua puluh menit, mereka kemudian istirahat kurang lebih lima menit tanpa memperhatikan fenomena batin dan jasmani yang terjadi pada saat ini. Kemudian, mereka mengerahkan usaha (vīriya) lagi dan menyadari beberapa gerakan yang timbul. Dengan cara ini, mereka berlatih dengan perhatian penuh yang terkadang ada dan terkadang tidak ada. Akibatnya, perhatian penuh mereka tidak terus menerus dan konstan. Oleh karena itu, konsentrasi mereka tidak bisa cukup dalam. Karena itu, mereka tidak akan dapat memperoleh pengetahuan pandangan terang tentang sifat sebenarnya dari fenomena batin dan jasmani. Mereka tidak dapat melenyapkan pandangan salah tentang adanya seseorang, suatu makhluk, diri atau jiwa, sakkāya-diṭṭhi dan atta-diṭṭhi.

Jika para yogi memahami dengan benar pentingnya perhatian penuh yang berkesinambungan dan konsentrasi yang dalam, mereka akan mengamati segala tindakan dan gerakan dalam duduk, berjalan, dan kegiatan sehari-hari. Kemudian perhatian mereka menjadi berkesinambungan dan konstan. Konsentrasi mereka menjadi lebih dalam dan lebih dalam lagi. Mereka seperti orang yang menggosok kedua bagian kayu secara konstan dan terus-menerus tanpa henti. Akhirnya, pengetahuan pandangan terang muncul. Mereka memahami kebenaran dari sifat fenomena batin dan jasmani sebagaimana adanya dan segera dapat mencapai lenyapnya penderitaan, Nibbāna.

Jadi, kesadaran dalam aktivitas sehari-hari sangat penting. Sang Buddha mengajarkan kita Sampajañña-pabba, bab tentang Pemahaman yang Jernih, di Mahā-satipaṭṭhāna Sutta untuk memahami dengan benar berharganya perhatian penuh dalam aktivitas sehari-hari. Para yogi harus berusaha untuk berperhatian penuh terus-menerus dan konstan pada semua aktivitas sepanjang hari, memahami semua fenomena batin dan jasmani, dan mencapai lenyapnya penderitaan, Nibbāna.

--

Dikutip dari buku The Process of  Insight Meditation oleh Ashin Janakābhivamsa (Chanmyay Sayadaw)