5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Usaha, Perhatian Penuh, dan Konsentrasi (1A)

Usaha, perhatian penuh, dan konsentrasi (1A)

Usaha (vīriya), perhatian penuh (sati), dan konsentrasi (samādhi) - Bagian 1A

Mulai hari ini, tanggal 28 November 2021, saya akan memulai topik baru untuk ceramah Dhamma saya, yang akan membahas tentang: Usaha (vīriya), perhatian penuh (sati), dan konsentrasi (samādhi), berdasarkan tulisan YM. Mahāsi Sayadaw.

Saya juga ingin berbagi tiga hal penting yang patut dicatat dari YM. Mahāsi Sayadaw yang saya pikir akan bermanfaat bagi latihan Anda.

1. Ketika seseorang mencatat suatu objek, ia hendaknya mengerahkan usaha atau energi secukupnya. Jika ia memulai latihan dengan mengerahkan terlalu banyak energi, maka ia akan menjadi terlalu bersemangat dan gelisah, sehingga pencatatannya tidak akan berlangsung sebaik sebagaimana mestinya. Di sisi lain, jika seseorang memulai latihan dengan energi yang terlalu sedikit, maka usaha yang dikerahkan tidak akan cukup kuat untuk pencatatannya, dan batinnya akan menjadi lamban dan tumpul.

2. Dimulai dari tahap pengetahuan pandangan terang tentang muncul dan lenyap, gangguan dari rintangan- rintangan batin dalam latihan akan semakin sedikit, dan yogi mengembangkan dengan kuat perhatian penuh pada objek-objek yang dicatat. Tampak seolah-olah objek-objek batin dan jasmani yang muncul dan lenyap dengan cepat akan secara spontan menampilkan dirinya pada batin yang mencatat. Segera setelah satu objek dicatat, objek lainnya muncul. Batin yang mencatat seakan-akan terbenam ke dalam objek, dan objek juga seakan-akan terbenam ke dalam batin yang mencatat.

3. Akan tetapi, ketika konsentrasi berlebihan, batin yang mencatat bisa terpaku pada satu objek untuk waktu yang lama. Karena objek-objek lain tidak muncul dalam batin, maka seseorang tidak berupaya untuk mencatat objek-objek lainnya. Ketika seseorang terus-menerus mencatat dengan santai tanpa mengerahkan usaha, maka usahanya akan melemah.

1. Apa yang akan terjadi jika sejak awal seseorang mengerahkan terlalu banyak energi ketika mencatat objek-objek?

Ketika seseorang mencatat suatu objek, ia harus mengerahkan upaya atau energi secukupnya. Jika seseorang memulai latihan dengan mengerahkan terlalu banyak energi, maka ia akan menjadi terlalu bersemangat dan gelisah, sehingga pencatatannya tidak akan berlangsung sebaik sebagaimana mestinya.

2. Apa yang akan terjadi jika seseorang memulai latihan dengan energi yang terlalu sedikit?

Di sisi lain, jika seseorang memulai latihan dengan energi yang terlalu sedikit, usaha yang dikerahkan tidak akan cukup kuat untuk pencatatan, dan batin menjadi lamban dan tumpul.

Jadi ia harus mengerahkan usaha yang cukup dalam latihan, mengurangi usaha ketika terlalu tegang, dan meningkatkan energi ketika terlalu lemah. Dengan cara ini, ia tidak akan menjadi gelisah karena usaha yang berlebihan atau menjadi lamban karena tidak cukup energi.

3. Apakah faktor pencerahan usaha/energi (vīriya-sambojjhaṅgaṃ) itu?

Seseorang akan menyadari setiap objek yang muncul tanpa melewatkan satu objek pun. Jenis energi ini dianggap sebagai faktor pencerahan dari usaha/energi (vīriya-sambojjhaṅgam).

4. Dimulai dari pengetahuan pandangan terang yang manakah, akan tampak bagi seorang yogi seolah-olah objek-objek batin dan jasmani yang muncul dan lenyap dengan cepat akan secara spontan menampilkan dirinya pada batin yang mencatat?

Dimulai dari tahap pengetahuan pandangan terang tentang muncul dan lenyap, gangguan dari rintangan- rintangan batin dalam latihan akan semakin berkurang, dan yogi akan mengembangkan dengan kuat perhatian penuh pada objek-objek yang dicatat. Tampak seolah-olah objek-objek batin dan jasmani yang muncul dan lenyap dengan cepat akan secara spontan menampilkan dirinya pada batin yang mencatat. Segera setelah satu objek dicatat, objek lainnya muncul. Batin yang mencatat seakan-akan terbenam ke dalam objek, dan objek juga seakan-akan terbenam ke dalam batin yang mencatat.


(Bersambung - Bagian 1B)



Diterjemahkan dari ceramah Tharmanaykyaw Sayadaw, Usaha (Vīriya), Perhatian Penuh (Sati), dan Konsentrasi (Samādhi) (Bagian 1), 28 November 2021.