5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Semua Perasaan Berasal Dari Pikiran

Dipa Ma

Meskipun menghadapi masalah emosional yang berat, seorang bhikkhu Vietnam, Sayadaw Khippapanno, berhasil memperoleh pencerahan berkat dorongan dari Dipa Ma. Pada tahun 1969, Sayadaw mengikuti retret di mana selama lima hari beliau tidak bisa berhenti tertawa dan menangis. Gurunya, yang menganggapnya sudah gila, menyuruhnya untuk menghentikan latihan dan menyuruhnya pulang. Ketika Dipa Ma mendengar hal ini, beliau mengundang Sayadaw untuk berlatih bersamanya.

Sayadaw mengenang, "Selama satu bulan penuh saya berlatih di rumahnya. Dipa Ma menasihati saya,'Engkau akan mengatasi kesulitan ini. Jika semuanya dicatat, semua kesulitan emosionalmu akan lenyap. Ketika engkau merasa bahagia, jangan terlibat dengan kebahagiaan itu. Dan ketika merasa sedih, jangan terlibat dengan kesedihan itu. Apa pun yang muncul, jangan khawatir. Cukup sadari saja.'
Pada retret-retret berikutnya, setiap kali saya merasakan kegilaan itu muncul, saya langsung teringat kata-katanya. Saya mengalami begitu banyak kesulitan dengan perasaan-perasaan itu hingga membuat saya ingin meninggalkan retret, tetapi saya selalu teringat akan keyakinannya pada saya, dan pesannya,'Latihanmu sudah bagus. Catat saja semuanya, dan engkau akan mengatasi kesulitanmu.' Mengetahui betapa besar keyakinannya pada saya, konsentrasi saya berkembang semakin dalam.

Tak lama kemudian, saya mulai melihat bahwa semua perasaan itu berasal dari pikiran, tidak lebih. Saya menemukan begitu saya tahu cara mengamati pikiran yang menyebabkan munculnya perasaan, saya mampu mengatasinya. Dan kemudian saya melihat bahwa semua pikiran berasal dari masa lalu atau masa depan, jadi saya mulai hidup hanya di masa kini, dan saya terus-menerus mengembangkan kesadaran. 
"Saya menemukan begitu saya tahu cara mengamati pikiran yang menyebabkan munculnya perasaan, saya mampu mengatasinya. Dan kemudian saya melihat bahwa semua pikiran berasal dari masa lalu atau masa depan."
Selama beberapa waktu, tidak ada pikiran apa pun muncul, hanya ada perhatian penuh. Dan kemudian, semua kesulitan emosional saya lenyap. Lenyap begitu saja. Dan kemudian, saya mengalami suatu pengalaman. Saya tidak yakin apa itu. Itu terjadi hanya sesaat, dan tidak ada orang yang bisa mengonfirmasikannya pada saat itu, tetapi sejak saat itu masalah emosional saya tidak pernah muncul lagi.

Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1984, ketika saya bertemu Dipa Ma di Amerika, beliau memanggil saya dan bertanya tentang meditasi saya. Ketika saya menceritakannya, beliau mengatakan bahwa saya telah menyelesaikan tahap pertama (dari pencerahan). Cara Dipa Ma mengatakannya, layaknya seorang ibu memberitahu anaknya."


Weekly Dipa Ma
Diterjemahkan dari artikel dari Grup Facebook Dipa Ma