5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan - Paticcasamuppada (1/3)


Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan - Paticcasamuppada

    Tujuan dari meditasi samatha adalah untuk mencapai konsentrasi pikiran yang lebih tinggi. Kita menyebutnya konsentrasi jhana. Kadang-kadang appana konsentrasi, appana samadhi, jhana konsentrasi diterjemahkan sebagai konsentrasi terpusat. Appana samadhi diterjemahkan sebagai konsentrasi absorbsi. Keduanya memiliki pengertian yang sama. Ketika pikiran terkonsentrasi dengan baik pada satu objek meditasi, pikiran terpusat dengan kuat pada objek tersebut sehingga disebut konsentrasi terpusat. Pikiran sepenuhnya terserap ke dalam objek meditasi, maka itu disebut konsentrasi absorbsi, appana samadhi. Beberapa meditator samatha bertujuan untuk mencapai kekuatan yang supernormal, atau kekuatan psikis, melalui konsentrasi pikiran yang mendalam dengan cara meditasi samatha, seperti beberapa pertapa di zaman kuno, yang pergi ke hutan dan mempraktikkan meditasi samatha dengan tujuan untuk mencapai kekuatan batin atau kekuatan supernormal melalui konsentrasi pikiran yang mendalam.
    Meskipun para meditator samatha telah mencapai kekuatan psikis tersebut atau kekuatan supernormal tersebut, mereka tidak dapat mengetahui tiga karakteristik dari proses mental dan fisik, anicca, dukkha dan anatta, karena tujuan mereka adalah untuk memiliki konsentrasi yang mendalam dan bukan untuk merealisasikan fenomena fisik maupun mental. Ada juga alasan lain mengapa seorang meditator samatha tidak mampu menyadari nama dan rupa : Jika pikiran Anda sangat dalam terkonsentrasi pada objek meditasi, anda tidak dapat mengetahui proses jasmani-batin dalam sifat yang sebenarnya karena konsentrasi yang terlalu dalam tidak dapat mengetahui proses-proses mental dan fisik.
    Tujuan dari meditasi vipassanā adalah untuk mencapai Nibbāna, atau pembebasan melalui penghancuran semua kekotoran batin, dengan melalui pemahaman yang benar dari proses jasmani-batin. Jadi,meditator vipassanā, meditator pandangan terang, pertama-tama harus memiliki suatu tingkat konsentrasi, tidak terlalu dalam, suatu tingkat konsentrasi yang akan membangun pengetahuan pandangan terang yang menembus ke dalam sifat sejati dari fenomena batin dan jasmani. Pengetahuan pandangan terang ini akan menghancurkan kekotoran-kekotoran batin. Bagi seorang meditator vipassanā, apabila dia belum mencapai jalan atau pengetahuan buah, dia masih mampu untuk menyingkirkan beberapa kekotoran batin, (kilesa) secara parsial, tidak sepenuhnya.
    Ada tiga jenis pelenyapan atau penyingkiran kilesa, kekotoran-kekotoran batin. Kita menyebutnya tiga jenis pahana. Pahana di sini berarti pelenyapan, penyingkiran, penghancuran, atau penghilangan. Sebenarnya ada lima jenis penyingkiran tetapi di sini, untuk memudahkan untuk anda, saya hanya akan menjelaskan tiga jenis penyingkiran. Yang pertama, tadanga pahana, berarti pelenyapan atau penyingkiran sebagian dari kilesa. Yang kedua adalah vikkhambhana pahana, yang berarti pelenyapan atau penyingkiran sementara dari kilesa. Yang ketiga adalah samuccheda pahana, yang berarti pelenyapan atau penyingkiran sepenuhnya dari kilesa. Dari ketiganya, pelenyapan sebagian, atau pemusnahan kekotoran batin, dilakukan dengan vipassana nāna, pengetahuan pandangan terang. Pelenyapan atau penyingkiran sementara kilesa dilakukan dengan konsentrasi yang mendalam, samadhi. Pelenyapan atau pemusnahan kilesa sepenuhnya dilakukan dengan pengetahuan jalan, mencapai pencerahan.
    Ketika anda berlatih meditasi vipassanā, dan perhatian penuh anda menjadi berkesinambungan dan konstan, pikiran menjadi terkonsentrasi secara bertahap. Semakin perhatian penuh anda menjadi berkesinambungan, semakin dalam konsentrasi yang anda miliki, semakin jelas pandangan terang. Dengan konsentrasi yang lebih dalam, pengetahuan pandangan terang anda menjadi tajam dan menembus. Kemudian dapat menyadari fenomena jasmani dan batin dalam sifat sebenarnya.
    Misalkan, anda mendengar sebuah lagu yang sangat merdu dan anda menyukainya. Kemudian, jika anda mendengar lagu itu dan anda menikmatinya, apa yang akan terjadi? Anda merasakannya menyenangkan, "Ah, sangat merdu. Aku menyukainya". Perasaan menyenangkan itu muncul tergantung pada telinga anda dan lagu yang merdu itu. Bergantung pada telinga anda dan lagu yang merdu, muncullah perasaan menyenangkan tentang lagu tersebut. Kemudian, ketika anda tidak mampu mengamati dan mencatatnya sebagai, "mendengar, mendengar", anda akan semakin menikmatinya lagi dan lagi. Ketika anda semakin menikmatinya, perasaan menyenangkan anda tentang lagu yang merdu itu menjadi semakin kuat. Ketika perasaan menyenangkan menjadi lebih kuat, muncul keinginan untuk mendengarnya, kadang-kadang keinginan untuk bertemu dengan penyanyinya yang disebabkan karena mendengarkan lagu tersebut. Jadi, ketika anda mendengar lagu yang merdu, anda tidak dapat mencatatnya sebagai, "mendengar, mendengar" tetapi anda menikmatinya. Kemudian keinginan untuk bertemu dengan penyanyi atau mendengarkan lagu itu berulang kali muncul, tergantung pada perasaan menyenangkan tentang lagu yang merdu itu. Mengapa? Karena anda tidak mampu mencatatnya, anda tidak mampu mengamatinya. Anda tidak mampu mencatatnya sebagai, "mendengar, mendengar".
    Kemudian keinginan untuk mendengar lagu tersebut atau bertemu dengan penyanyinya menjadi semakin kuat. Kemudian anda melakukan sesuatu untuk bertemu dengan penyanyi itu. Mungkin anda mendatanginya. Perbuatan itu bisa jadi baik atau buruk, bermanfaat atau tidak bermanfaat. Ketika anda bertemu dengannya anda mungkin membicarakan sesuatu. Pembicaraan itu bisa jadi bermanfaat atau tidak bermanfaat. Hal ini disebut perbuatan verbal, vaci kamma dalam bahasa Pali. Tindakan verbal itu mungkin baik atau buruk, bermanfaat atau tidak bermanfaat. Tindakan ucapan tersebut muncul bergantung pada keinginan kuat yang muncul yang disebabkan oleh keinginan untuk melihat penyanyi atau untuk mendengar lagu tersebut.
    Di sini, mengapa anda memiliki rantai kilesa yang muncul silih berganti? Karena Anda tidak memperhatikan ketika mendengar atau anda tidak menyadarinya. Perasaan menyenangkan tentang lagu ini muncul tergantung pada telinga anda dan lagu yang merdu. Ini berarti salayatana paccaya phasso, phassa paccaya vedana, sebab akibat yang saling bergantungan.
    Phassa paccaya vedana, karena Anda memiliki telinga, maka telinga kontak dengan lagu; kontak itu disebut phassa. Hal ini dikondisikan oleh telinga dan lagu. Karena adanya kontak, maka muncullah perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan, itulah vedana. Phassa paccaya vedana, perasaan menyenangkan ini dikondisikan melalui kontak.



(Bersambung - Bagian 2)
Dari Buku Paticcasamuppada - Dependent Origination Oleh Chanmyay Sayadaw.