5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Kualitas Khusus Sotāpatti Magga (1A)

Kualitas Khusus Sotāpatti Magga (1A)

Kualitas Khusus dari Sotāpatti Magga (Bagian 1A)

Hari ini, tanggal 23 Mei 2021, saya akan memberikan ceramah tentang kualitas khusus dari sotāpatti magga, berdasarkan tulisan YM. Mahāsi Sayadaw.
Pada kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan tiga hal lagi yang sangat penting untuk diperhatikan dari YM. Mahāsi Sayadaw yang menurut saya akan bermanfaat bagi latihan Anda:

1. Para sotāpanna tidak akan memiliki kehidupan yang rendah mutunya baik di alam manusia maupun di alam dewa. Mereka akan memiliki kehidupan yang mulia dan kaya.

2. Ketika menapaki jalan satipaṭṭhāna, yang merupakan faktor jalan beruas delapan ini, seseorang akan semakin dekat ke nibbāna dengan setiap pencatatan dan pengamatan. Seperti halnya seseorang yang semakin dekat ke tujuan yang diinginkannya dengan setiap langkahnya, seorang yogi semakin dekat ke nibbāna dengan setiap pencatatannya.

3. Jika seseorang tidak dapat pergi ke pusat meditasi untuk berlatih, jika ia tinggal di rumah, ia dapat mencatat dan mengamati selama waktu luangnya sesuai dengan metode ini. Ia dapat mencatat selama satu menit, dua menit, lima menit, sepuluh menit, sebanyak yang ia bisa. Dengan setiap pencatatan, ia akan memperoleh paramī, pahala khusus. Ia memperolehnya tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, ini hal yang sangat memuaskan.

1. Apa yang dimaksud dengan vuṭṭhāgāgāminīvipassanā?

Ketika mengetahui dengan cara yang sangat halus ini, ketika pengetahuan pandangan terang menjadi matang, pengetahuan yang sangat jelas dan cepat muncul. Pada saat ini, seseorang juga mengetahui lenyapnya fenomena yang tampak jelas. Mengetahui dengan cara khusus ini disebut vuṭṭhāgāgāminīvipassanā.

2. Bagaimana Milindapañhā menjelaskan realisasi nibbāna?

Ketika dengan cepat mengetahui lenyapnya fenomena yang terus-menerus, seseorang mengalami dhamma di mana objek yang dicatat dan batin yang mengetahui lenyap sama sekali. Ini adalah realisasi dari nibbāna melalui pengetahuan akan jalan mulia, ariyamaggañana. Jalan realisasi ini dijelaskan dalam Milindapañhā sebagai berikut:

"Bagi yogi yang mengamati dengan perhatian penuh tahap demi tahap, satu pencatatan pada satu saat, ketika yogi ini mengamati dengan penuh perhatian, pencatatan batin yogi akan melampaui arus fenomena batin dan jasmani yang terus-menerus, dan akan mengalami dhamma yang berlawanan dengan arus fenomena batin dan jasmani yang terus-menerus. Oh, Raja Milinda, orang yang telah berlatih sesuai dengan metode yang benar dan mengalami dhamma yang bebas dari arus fenomena batin dan jasmani disebut seorang yang telah merealisasikan nibbāna."

3. Apakah arti dari "Dhamma yang bebas dari muncul dan lenyapnya fenomena batin dan jasmani?"

Seorang yogi yang mempraktikkan vipassanā harus mengamati hanya fenomena batin dan jasmani yang muncul dan lenyap secara terus-menerus. Dengan setiap pencatatan, ia hanya mengetahui fenomena batin dan jasmani yang muncul dan lenyap secara terus-menerus. Pada akhirnya, ia merealisasikan dhamma yang bebas dari muncul dan lenyapnya fenomena batin dan jasmani. Ini berarti dhamma di mana objek-objek yang dicatat dan batin yang mengetahui telah berhenti. Oleh karena itu, objek-objek yang dicatat juga tidak muncul, batin yang mencatat dan mengetahui juga tidak muncul, pikiran juga tidak muncul; ketika seseorang mengalami penghentian ini, inilah yang disebut bergegas menuju nibbāna.


Diterjemahkan dari ceramah Tharmanaykyaw Sayadaw, Kualitas Khusus dari Sotāpatti Magga (Bagian 1), 23 Mei 2021.