5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Faktor Penunjang Keberhasilan Dalam Latihan

Chanmyay Sayadaw

Lima Faktor Penunjang Keberhasilan dalam Berlatih (Padhaniyanga)

Menurut Sang Buddha, agar para yogi dapat berhasil dalam latihan meditasi Pandangan Terang, mereka harus memiliki lima faktor berikut (padhaniyanga) :

1. Yang pertama adalah keyakinan (saddhā). Seorang yogi harus memiliki keyakinan yang teguh dan kuat pada Tiga Permata yaitu Buddha, Dhamma dan Sangha, khususnya pada Dhamma yang meliputi teknik meditasi yang mereka praktekkan.

2. Yang kedua adalah kesehatan yang baik. Para yogi haruslah sehat baik secara mental maupun fisik sehingga mereka dapat mengamati proses mental dan fisik. Jika mereka menderita sakit kepala, pusing, atau sakit perut, ini tidak berarti mereka tidak sehat. Selama mereka dapat mentolerir makanan dan dapat mengamati fenomena yang terjadi di saat ini, mereka dianggap sehat. Makanan yang mereka konsumsi harus dapat dicerna (makanan yang tidak menyebabkan gangguan pencernaan) karena jika mereka menderita gangguan pencernaan, mereka tidak akan dapat berlatih dengan baik.

3. Yang ketiga adalah kejujuran. Para yogi harus jujur dan terus terang. Mereka tidak boleh berbohong tentang pengalaman mereka kepada guru mereka. Mereka harus jujur, terbuka dan terus terang mengenai pengalaman pribadi mereka.

4. Yang keempat adalah usaha (viriya). Ini bukan usaha biasa tetapi usaha yang kuat dan teguh (padhāna). Ketika Buddha menjelaskan usaha yang kuat, Buddha menggunakan tiga kata yang harus diingat. Kata pertama adalah parakkama, usaha yang terus meningkat. Kata berikutnya adalah dahla viriya yang berarti usaha yang teguh. Dan yang terakhir adalah anikkhitta dhuro. Anikkhitta berarti tidak meletakkan , dhuro berarti tugas atau tanggung jawab. Para yogi memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan latihan mereka sampai mereka mencapai ke-Arahat-an. Seorang yogi harus memiliki faktor mental ini ketika berjuang untuk pembebasan. Mereka tidak boleh membiarkan usaha mereka menurun, tetapi harus terus menambah atau meningkatkannya. Ketika viriya atau padhāna meningkat, perhatian penuh akan menjadi terus menerus, konstan dan tidak terputus. Sebagai hasilnya, konsentrasi akan menjadi dalam dan kuat. Pandangan terang akan menjadi tajam dan menembus, menghasilkan pemahaman yang jelas tentang sifat sejati dari proses batin dan jasmani.

5. Yang kelima adalah kebijaksanaan (paññā). Kebijaksanaan ini bukanlah berarti pengetahuan biasa, tetapi pengetahuan pandangan terang tentang muncul dan lenyapnya fenomena batin (nāma) dan jasmani (rupa). Dengan kata lain, ini adalah tahap keempat dari pengetahuan pandangan terang (udaya-bhayaāna). 

Para yogi diharapkan untuk memiliki pengetahuan ini. Pada awalnya, mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan pandangan terang tentang timbul dan lenyap tetapi mereka harus berusaha dengan usaha yang kuat dan teguh (padhāna). Jika para yogi memiliki pengetahuan pandangan terang ini dan terus berusaha dengan kuat dalam latihan, mereka pasti akan membuat kemajuan sampai setidaknya mereka mencapai Pengetahuan Jalan yang Pertama, Sotapatthi-magga-ñāna. Itulah sebabnya Buddha berkata bahwa para yogi harus memiliki pengetahuan pandangan terang tahap keempat, yaitu memahami muncul dan lenyapnya fenomena batin dan jasmani.

--

Dikutip dari buku The Process Of Insight Meditation oleh Ashin Janakābhivamsa (Chanmyay Sayadaw)