5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Pergi Tidur

Berbaring

Jika muncul keinginan untuk berbaring atau ingin tidur, catatlah sebagai 'ingin berbaring' atau 'ingin tidur'. Perhatikan gerakan penyesuaian tangan dan kaki yang terlibat dalam berbaring sebagai 'mengangkat', 'menekuk', 'bertumpu', dan seterusnya. Saat tubuh diturunkan perlahan-lahan sedikit demi sedikit, amatilah dengan seksama dan catatlah sebagai 'turun, turun' atau 'berbaring, berbaring'.

Saat ada sentuhan pada tempat tidur atau bantal, catat sebagai 'menyentuh, menyentuh'. Pada awal berbaring, catat pergeseran atau penyesuaian tangan, kaki, dan tubuh sebagai 'mengangkat', 'menekuk', 'bertumpu', dan seterusnya. Sesuaikan secara perlahan-lahan. Ketika tidak ada objek lain yang mencolok untuk dicatat, lanjutkan mencatat kembung dan kempis seperti biasa tanpa terputus.

Sambil mencatat dengan cara ini, jika muncul sensasi yang mencolok seperti kaku, panas, nyeri, dan gatal, perhatikan dengan seksama sensasi tersebut, dan berlatihlah seperti ketika bermeditasi duduk.

Perhatikan juga dengan cara yang sama keinginan untuk menelan air liur atau meludah, batin yang mengembara, berpikir, merenung. Ketika ada keinginan untuk menggeser tubuh ke arah kiri atau kanan atau ketika ada keinginan untuk meregangkan atau menekuk lengan dan kaki, perhatikan batin yang muncul pada saat itu dan juga penyesuaiannya, tanpa ada jeda. Ketika tidak ada objek lainnya yang mencolok untuk diamati, lanjutkan mencatat kembung dan kempis seperti biasa tanpa terputus.

Ketika ada keinginan untuk tidur, catat sebagai 'ingin tidur, ingin tidur'. Jika ada rasa kantuk, catat sebagai 'mengantuk, mengantuk'. Ketika praktik meditasi sudah matang, rasa kantuk akan hilang setelah mencatat dengan cara ini dan batin menjadi sangat jernih. Pada saat itu, catatlah sebagai 'jernih, jernih'. Kemudian lanjutkan mencatat kembung dan kempis seperti biasa tanpa jeda. Meskipun keinginan untuk tidur mungkin tidak hilang, yogi tidak boleh berhenti mencatat dan tidur. Yogi harus bertekad untuk tidak tidur dan melakukan pencatatan terus-menerus. Yogi harus terus mencatat kembung, kempis, dan seterusnya seperti biasa. Jika tubuh lelah, yogi akan menjadi mengantuk dan tertidur ketika melakukan pencatatan seperti ini.


Dikutip dari Mahāsī Sayādaw's Instructions.