5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Pengekangan Diri Sebagai Jalan Tengah

Pengekangan diri

"Jhäyathat Bhikkhave; mä pamädattha."

"Para bhikkhu, ingatlah senantiasa berperhatian penuh; jangan lengah."

Praktik apa pun akan dianggap sebagai penyiksaan diri (atta-kilamathã-nuyoga) apabila hanya menimbulkan penderitaan fisik dan tidak menyebabkan berkembangnya moralitas, konsentrasi, dan kebijaksanaan. Oleh karena itu, walaupun cukup merepotkan dan menyusahkan untuk melaksanakan lima sila, delapan sila, sepuluh sila, atau peraturan dan tata tertib biara, kita tidak dapat menganggapnya sebagai penyiksaan diri, melainkan sebagai Jalan Tengah karena hal tersebut melambangkan pengembangan Ucapan Benar, Perbuatan Benar, dan Mata Pencaharian Benar. 
Demikian pula, walaupun cukup melelahkan untuk mengembangkan konsentrasi sesaat, konsentrasi akses, dan konsentrasi absorpsi, hal ini bukanlah penyiksaan diri (atta-kilamathā-nuyoga), tetapi Jalan Tengah karena hal ini melambangkan Faktor-faktor Jalan tertentu, yakni, Usaha Benar, Perhatian Benar, dan Konsentrasi Benar. 
Sama halnya, walaupun cukup sulit untuk mengamati fenomena batin-jasmani secara terus-menerus untuk mencapai pandangan terang vipassanā dan pencerahan magga-phala, hal ini juga bukanlah penyiksaan diri (atta-kilamathā-nuyoga), tetapi Jalan Tengah karena hal ini mencirikan Pandangan Benar dan Pikiran Benar.


Defining Self-indulgence and Self-denial.
The Good Guidance for Vipassanā Yogī by Ven: Mahāsī Sayādawji, Pain.