5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Batin Bukanlah Kemarahan; Kemarahan Bukanlah Batin

Anagarika Munindra

"Pada hakikatnya, batin tidak memiliki warna. Ketika diwarnai oleh keserakahan, kita menyebutnya " batin yang serakah." Ketika kemarahan muncul, pada saat itu, itu disebut "batin yang marah". Jika tidak ada kesadaran/perhatian penuh, batin akan dipengaruhi oleh kemarahan itu. Kemarahan memiliki sifat mencemari batin; kemarahan menciptakan racun.
Tetapi batin bukanlah kemarahan; kemarahan bukanlah batin. Batin bukanlah keserakahan; keserakahan bukanlah batin. Ingatlah ini. Batin tidak memiliki sifat menyukai atau tidak menyukai. "Batin" berarti " daya mengetahui," "daya mengenali." ...  Perhatian penuh adalah hal yang berbeda: kewaspadaan, kesadaran, mengingat, eling. Yang artinya tidak lupa, hanya menyadari, memperhatikan apa yang sedang terjadi. Jika Anda disuruh berjalan di jembatan bambu di atas sungai, Anda harus sangat berhati-hati dalam melangkah. Sekali Anda lengah, ada kemungkinan Anda akan jatuh. Jika Anda kehilangan perhatian, Anda bisa melukai atau mencelakai diri sendiri. Jadi, pada hakikatnya, perhatian penuh atau mindfulness berarti tidak melupakan apa yang sedang terjadi pada saat ini - di dalam pikiran, dalam ucapan, dalam perbuatan."
"Perhatian penuh atau mindfulness berarti tidak melupakan apa yang sedang terjadi pada saat ini - di dalam pikiran, dalam ucapan, dalam perbuatan."

--

Anagarika Munindra, from LIVING THIS LIFE FULLY by Mirka Knaster