Setelah yogi tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang berharga, ia ingin mencampakkan jasmani dan batinnya dan tidak ingin mempertahankannya. Ini adalah mucintukamyatāñana. Setelah ingin mencampakkan jasmani dan batin, ia harus kembali mengamati secara terus-menerus sehingga mampu mencampakkan jasmani dan batin. Ini adalah paṭisankhāñana. Ketika pengamatan ulang yogi menjadi baik, tanpa mengerahkan usaha khusus, perhatian penuh muncul dengan momentum yang tidak menurun. Pada awalnya, yogi hanya perlu berusaha untuk mengamati empat, lima, sepuluh kali. Setelah itu, objek-objek yang dicatat muncul dengan sendirinya. Aksi mengetahui objek-objek itu juga terjadi dengan sendirinya. Seolah-olah yogi hanya sekedar duduk saja, ini sangatlah menyenangkan.
Dikutip dari ceramah oleh Tharmanaykyaw Sayadaw, Seberapa Pentingnya Berlatih Meditasi Satipaṭṭhāna Vipassanā? (Bagian 5), 25 April 2021.