5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Seberapa Pentingnya Berlatih (4A)

Seberapa Pentingnya Berlatih (4A)

Seberapa Pentingnya Berlatih Meditasi Satipaṭṭhāna Vipassanā? (Bagian 4A)

Sebagai kelanjutan dari Ceramah Dhamma terakhir pada tanggal 21 Februari 2021, hari ini, tanggal 21 Maret 2021 saya akan melanjutkan menerangkan pentingnya mempraktikkan meditasi vipassanā satipaṭṭhāna berdasarkan tulisan YM. Mahasi Sayadaw.

Saya juga ingin berbagi tiga hal lagi yang sangat penting dari YM. Mahasi Sayadaw yang saya pikir akan bermanfaat bagi latihan Anda:

1. Berlatihlah meditasi satipaṭṭhāna vipassanā sekarang juga. Jika seseorang berlatih sekarang, maka ia akan mendapatkan manfaatnya sekarang juga.

2. Ada banyak orang sakit parah, yang dokternya telah menyerah dan berkata : "Tidak ada lagi pengobatan yang bisa dilakukan, hanya menunggu kematian," tetapi akhirnya sembuh bahkan dari penyakit-penyakit yang parah, ketika mereka berlatih meditasi.

3. Objek apa pun yang muncul yang tidak termasuk dalam aktivitas jasmani, aktivitas batin, atau perasaan disebut sebagai "objek Dhamma".

1. Apakah arti Akālika?

Akāliko - Dhamma yang mampu memberikan hasil dengan segera, tanpa penundaan. Beberapa orang mengatakan bahwa hanya setelah kematian, di kehidupan yang akan datang, Tuhan akan menyelamatkan mereka. Namun, seseorang tidak bisa mengalami atau mengetahui hal ini dalam kehidupan saat ini. Ia belum tahu apakah ia akan diselamatkan atau tidak. Menyelamatkan seseorang setelah kematian adalah tugas yang cukup mudah. Sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi setelah kematian. Tidak seorang pun dapat mengatakan apa yang salah atau benar. Sang Buddha tidak mengajarkan dengan cara ini. Akāliko - memberikan hasil dengan segera, tanpa penundaan. Jika seseorang berlatih sekarang, maka ia akan mendapatkan manfaatnya sekarang juga.

2. Dalam pengertian apakah Dhamma dihormati sebagai Akālika?

Manfaat nyata yang diperoleh adalah: jika seseorang mencapai ariya magga, jalan mulia, maka ia akan segera memperoleh ariya phala, buah yang mulia. Jika seseorang juga mempraktikkan Dhamma lainnya sekarang, maka ia juga akan memperoleh manfaatnya sekarang juga. Jika ia mempraktikkan sīla atau moralitas sekarang, maka ia akan memperoleh manfaat yang berhubungan dengan moralitas sekarang juga. Berkat praktik moralitas, ketika moralitas menjadi murni, seseorang akan memperoleh kejernihan dan kemurnian batin serta sukacita dan kebahagiaan. Tidak ada yang tercela, dan ia dipenuhi oleh sifat-sifat yang luhur. Ini adalah manfaat yang diperoleh seseorang. Jika seseorang mempraktikkan samādhi atau konsentrasi, maka batinnya tidak akan terpencar, dan segera menjadi murni, dan ia memperoleh ketenangan. Ia memperoleh kebahagiaan batin. Semakin banyak seseorang mempraktikkan konsentrasi, semakin besar pula kesempatan yang diperolehnya untuk mendapatkan kedamaian.

Jika seseorang juga mempraktikkan meditasi vipassanā, maka ia akan mengetahui fenomena batin dan jasmani serta muncul dan lenyapnya fenomena tersebut dengan segera di masa sekarang. Jika seseorang benar-benar berlatih, atau benar-benar mengetahuinya, seseorang mengetahuinya sekarang juga. Seseorang mengetahui anicca, dukkha dan anatta sekarang juga. Lebih jauh lagi, jika seseorang benar-benar berlatih, ketika latihannya tuntas, ia akan mengetahui nibbāna di mana kelompok-kelompok batin dan jasmani lenyap. Hal ini tidak terjadi di kehidupan-kehidupan yang akan datang. Oleh karena itu, ini adalah Dhamma yang mulia yang dapat memberikan manfaat dengan segera, tanpa penundaan.

3. Bagaimana kualitas Dhamma - Akālika dapat menyemangati Anda?

Berlatihlah sekarang. Jika seseorang berlatih sekarang, ia akan mendapatkan manfaatnya sekarang juga. Hal ini sangat membesarkan hati. Dhamma yang kita praktikkan adalah sesuatu yang akan memberikan hasil dengan segera, kita dapat memperoleh hasil dengan segera dengan Dhamma ini. Ini adalah Dhamma yang menuntun seseorang untuk segera mengalami dan memahami fenomena batin dan jasmani, ketidak-kekalan, ketidakpuasan, dan tanpa-diri. Ini adalah Dhamma yang akan menuntun seseorang untuk mencapai nibbāna dalam masa latihan ini. Jika seseorang mengingat bahwa: "Saya sedang mempraktikkan Dhamma yang akan memberikan hasil dengan segera," maka batinnya akan terdorong, dan kegiuran (pīti) dapat muncul. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat baik.

4. Apa arti dari "Ehi-passiko"?

Ehi - Datang; Passa - Lihat. "Ehipassiko" berarti Dhamma yang layak untuk mengundang seseorang untuk "datang dan melihat". Ketika seseorang memperoleh makanan dan minuman yang baik, apakah itu manisan atau buah-buahan yang lezat, ia dapat menawarkannya pada teman-temannya. Ia akan mendesak mereka: "Datang dan cicipilah, ini benar-benar enak." Ketika seseorang memperoleh nutrisi yang baik, ia akan berterima kasih kepada orang yang telah menawarkannya.

5. Mengapa Dhamma layak mengundang untuk: "Datang dan Melihat"?

Jika seseorang mendesak orang lain untuk mempraktikkan Dhamma yang mulia, maka orang yang mempraktikkannya, setelah mengalami rasa yang luar biasa dari Dhamma yang mulia ini, akan merasa bersyukur. Nah, setelah kami mengajarkan latihan meditasi, orang-orang yang datang ke tempat ini untuk berlatih meditasi merasa bersyukur. Mereka berterima kasih kepada yang mengajar, dan juga berterima kasih kepada orang-orang yang telah mendorong dan menyemangati mereka dalam berlatih selangkah demi selangkah. Setelah berlatih, beberapa orang mengatakan bahwa pada awalnya, mereka tidak tertarik pada Dhamma. Mereka berlatih setelah seseorang mendorong mereka untuk melakukannya. Jika tidak, mereka tidak akan pernah mengalami Dhamma ini. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka sangat bersyukur. Mereka berterima kasih kepada orang-orang yang mendorong mereka. Ehipassiko - Dhamma yang layak mendorong seseorang untuk "datang dan melihat." Karena begitu mulianya, Dhamma ini layak untuk mengajak seseorang untuk datang dan mempraktikkan serta mengalaminya sendiri. Ini adalah Dhamma dari magga, phala, dan nibbāna yang diajarkan oleh Sang Buddha.

Dhamma Sang Buddha adalah Dhamma yang layak mendorong seseorang untuk datang dan melihat, untuk mempraktikkan dan mengalaminya sendiri. Ini adalah Dhamma yang apabila seseorang mempraktikkannya karena didorong untuk melakukannya, maka ia akan bersukacita dan berbahagia setelah merasakan manfaatnya. Jika seseorang mengingat bahwa: "Saya mempraktikkan Dhamma ini," maka batinnya akan terdorong, dengan demikian akan memberi kesempatan baik bagi faktor pencerahan kegiuran, pīti sambojjhanga, untuk tumbuh.


(bersambung - Bagian 4B)


Dikutip dari ceramah oleh Tharmanaykyaw Sayadaw, Seberapa Pentingnya Berlatih Meditasi Satipaṭṭhāna Vipassanā? (Bagian 4), 21 Maret 2021.