5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Seberapa Pentingnya Berlatih (3B)

Seberapa Pentingnya Berlatih (3B)

Seberapa Pentingnya Berlatih Meditasi Satipaṭṭhāna Vipassanā? (Bagian 3B)

7. Bagaimana seseorang dapat mengalami Dhamma?

Jika seseorang mempraktikkan Dhamma, ia akan mengalaminya sendiri. Jika seseorang tidak mempraktikkannya, ia tidak akan mengalami apa pun. Jika seseorang tidak mempraktikkan dan tidak mengalami apa pun, bagaimana ia dapat mencapai  suatu hasil? Hanya melalui latihan seseorang dapat mengalami Dhamma. Jika para yogi yang datang untuk berlatih di pusat meditasi Mahāsi berlatih dengan semestinya sesuai dengan instruksi para guru, mereka akan memahami Dhamma melalui pengalaman pribadi mereka. Meskipun ada orang-orang yang mengatakan bahwa mereka datang ke pusat meditasi untuk berlatih, jika mereka tidak berlatih dengan benar, mereka tidak akan memahami Dhamma yang sejati.

Ada juga orang-orang yang, karena tidak berlatih dengan benar dan tidak mengalami sesuatu yang istimewa bagi dirinya sendiri, memiliki pemikiran yang salah bahwa orang lain juga demikian, sehingga mereka mengatakan hal-hal yang tidak pantas. Orang-orang ini tidak mengalami pengalaman apa pun karena mereka tidak berlatih dengan benar. Tidak mungkin mereka dapat merealisasikan Dhamma, karena tidak mengalami apa pun sebagai akibat dari tidak berlatih dengan benar.

8. Apa pendapat Sang Buddha sendiri mengenai praktik ini?

Bahkan Sang Buddha sendiri mengajarkan dengan cara ini: "Anda harus berlatih meditasi dengan usaha yang sungguh-sungguh (sammappadhāna). Para Buddha hanya bisa menunjukkan jalan. Mereka yang berlatih meditasi akan terbebas dari belenggu kekotoran batin dan dari penjara samsāra." Mereka yang berlatih, setelah merealisasikan Dhamma bagi diri mereka sendiri, akan terbebas dari samsāra. Akan tetapi, bagi mereka yang tidak berlatih, Sang Buddha sendiri juga tidak bisa melakukan apa pun agar mereka dapat merealisasikan Dhamma dan terbebaskan.

9. Bagaimana pengetahuan pandangan terang tentang batin dan jasmani muncul?

Ketika seorang yogi telah mahir dalam latihan, ia harus mencatat tiga bagian dalam setiap langkah, "angkat, dorong, taruh."
Ketika konsentrasi berkembang kuat, yogi melihat dengan jelas gerakan mengangkat kaki dan diketahuinya gerakan mengangkat tersebut, gerakan mendorong kaki ke depan dan diketahuinya gerakan mendorong tersebut, gerakan menurunkan kaki dan diketahuinya gerakan menurunkan tersebut. Ini adalah pengetahuan pandangan terang tentang perbedaan antara batin dan jasmani.

10. Bagaimana para yogi dapat menyadari niat untuk bergerak?

Ketika konsentrasi menjadi lebih kuat, yogi akan mengetahui niat untuk berjalan dan niat untuk bergerak. Ia mengetahui sesuai dengan apa yang telah dijelaskan sebelumnya,"Gacchāmīti cittaṁ uppajjati, taṁ vayaṁ janeti" dan juga di dalam Kitab-kitab Komentar. Ini bukanlah pengetahuan dari buku atau pembelajaran intelektual. Seseorang menjadi tahu dari pengalaman pribadi melalui latihan. Orang biasa tidak mampu mengetahui dengan cara seperti ini. Jika Anda tidak percaya, cobalah untuk mengujinya dan buktikan. Cobalah untuk menggerakkan jari telunjuk Anda. Apakah Anda melihat niat untuk menggerakkannya? Anda tahu bahwa ada niat untuk bergerak. Namun, Anda tidak tahu kapan atau bagaimana niat itu muncul. Cobalah untuk menundukkan dan mengangkat kepala Anda. Anda tahu bahwa Anda bergerak karena ada niat untuk bergerak. Namun, Anda tidak tahu kapan atau bagaimana niat itu muncul.

11. Apa yang akan diketahui oleh seorang yogi yang telah mengamati secara terus-menerus?

Namun, seorang yogi yang telah mengamati secara terus-menerus, mengetahui dengan pasti bahwa ketika seseorang bergerak, niat untuk bergerak muncul terlebih dahulu. Oleh karena itu, seseorang akan mengalami dan mengetahui dengan pengetahuannya sendiri bahwa "Niat untuk bergerak muncul terlebih dahulu. Karena adanya niat ini, maka kekakuan dan gerakan (unsur angin) muncul." Lebih jauh lagi, ia juga menjadi tahu bahwa setelah unsur angin menyebar ke seluruh tubuh, karena unsur angin itu mendorong seseorang ke arah yang dituju, maka terjadilah gerakan maju atau mundur.

12. Bagaimana seorang yogi bisa mengetahui ketidakkekalan dan bahwa tidak ada "aku" atau diri?

Ketika konsentrasi menjadi lebih kuat, seseorang akan mengetahui bahwa dorongan dan gerakan ini lenyap sebelum mencapai satu tempat dari tempat lainnya. Oleh karena itu, mereka tidak kekal. Tidak ada "aku" atau diri yang mampu bergerak atau berjalan. Ia juga akan menyadari dan mengkonfirmasi dengan pengetahuan pribadinya bahwa karena adanya niat untuk berjalan atau bergerak, yang ada hanyalah fenomena dari gerakan-gerakan terpisah yang muncul bagian demi bagian, satu demi satu.

(bersambung - Seberapa Pentingnya Berlatih (3C))