5Wbqwau2kOV5juVOA2hBfHMJlvj5fbu4dzeTiTvH
Bookmark

Mengenai Mencatat

Mengenai Mencatat

Dalam meditasi vipassanā, apakah yang Anda namai atau ucapkan itu penting?

Dalam meditasi vipassanā, apa yang Anda namai atau ucapkan tidaklah penting. Yang benar-benar penting adalah mengetahui atau merasakan. Jadi belumlah lengkap hanya dengan mengatakannya saja. Ketika mencatat kembungnya perut, lakukanlah dari awal hingga akhir gerakan tersebut seolah-olah Anda melihatnya dengan mata Anda sendiri. Lakukan hal yang sama dengan gerakan kempis.

“Fundamental of Vipassanā Meditation” Instructions to… pg:140


Apakah kita perlu memikirkan kembung dan kempis sebagai kata-kata?

Arahkan batin Anda pada perut dan, ketika perut mengembang, catat dalam batin sebagai 'kembung'; ketika perut mengempis, catat dalam batin sebagai 'kempis'. Jangan memikirkan kembung dan kempis sebagai kata-kata, tetapi perhatikan saja gerakan perut yang sesungguhnya. Cobalah untuk mengikuti gerakan naik dari awal hingga akhir. Lakukan hal yang sama dengan gerakan turun. Kesadaran akan gerakan ini dengan mencatat dengan penuh perhatian sama dengan mengetahui unsur gerak sebagai realitas tertinggi.

“Mahasi Abroad- 1980” Practising Vipassana for About Five Minutes pg:54


Bagaimana Anda harus mencatat gerakan kembung dan kempis?

Catatlah gerakan naik sedemikian rupa sehingga kesadaran Anda akan hal itu bersamaan dengan gerakan itu sendiri. Gerakan tersebut dan kesadaran mental yang mencatat harus bersamaan sebagaimana sebuah batu yang dilemparkan mengenai sasaran. Demikian pula dengan gerakan turun.

“Fundamental of Vipassanā Meditation” pg:140


Apakah arti dari istilah "Mencatat"? Apakah ada kata lain yang berbeda?

"Mencatat" di sini berarti pengamatan atau perenungan yang cermat terhadap suatu objek untuk diketahui. Jadi, ada tiga istilah yang berbeda, yaitu menyadari/mengamati, merenungkan, dan memperhatikan, yang pada dasarnya memiliki arti yang sama.

“How Mahāsi Sayādaw has Solved”, pg: 51


Apa yang dimaksud dengan kata "mencatat"?

Kata "mencatat" berarti memperhatikan suatu objek meditasi dengan tujuan untuk menyadari fenomena yang benar-benar terjadi dari saat ke saat.

“Fundamental of Vipassanā Meditation” pg:169


Dalam latihan Vipassanā, apakah perlu untuk memberi label atau nama pada suatu objek seperti "kembung, kempis" dsb.?

Label-label, apakah itu dalam istilah teknis atau dalam bahasa biasa, semuanya bersifat konseptual atau konvensional dan tidak terlalu penting. Yang paling penting adalah menyadari fenomena yang terlibat dalam suatu objek seperti "kembung dan kempisya perut saat bernapas." Sesungguhnya, hanya dengan menyadari suatu objek tanpa memberi label sama sekali, sudah cukup untuk mencapai tujuan tersebut.
Namun demikian, tanpa pelabelan, mungkin akan sulit untuk sepenuhnya menyadari suatu objek secara tepat dan akurat. Selain itu, tidak akan mudah bagi yogi untuk melaporkan pengalamannya kepada guru, atau bagi guru untuk memberikan saran kepada yogi. Itulah alasan mengapa yogi diinstruksikan untuk memberi label pada sebuah objek ketika ia mencatatnya. Meskipun demikian, akan sulit untuk menggunakan istilah teknis untuk semua objek yang dihadapi seorang yogi. Itulah sebabnya saya menginstruksikan para yogi untuk menggunakan bahasa sehari-hari seperti "kembung , kempis" ketika ia berlatih.

“Fundamental of Vipassanā Meditation” pg:163

Apa yang akan diketahui para yogi ketika mengamati "berjalan" dengan menggunakan bahasa sehari-hari?

Di sini, dengan mengamati "berjalan" dengan menggunakan bahasa sehari-hari, seorang yogi dapat mengetahui kekakuan, ketegangan, dan gerakan unsur angin serta kehendak mental untuk berjalan. Kitab-kitab komentar menerangkan: "Gacchāmīti cittaṁ uppajjati, taṁ vayam janeti." Kehendak mental untuk berjalan muncul terlebih dahulu. Kesadaran ini menyebabkan unsur angin jasmani muncul. Sekarang, para yogi yang sedang berlatih meditasi dapat mengenali penjelasan ini melalui pengalaman pribadi mereka sendiri.

 Apa hal utama yang perlu diketahui oleh para yogi?

Ketika perut mengembang, seseorang harus mencatatnya sebagai "kembung". Ketika perut mengempis, ia harus mencatatnya sebagai "kempis". Ia tidak perlu mengucapkan "kembung, kempis" dengan lantang secara lisan. Ia hanya perlu mengamati dan mengetahui secara mental. Mengucapkan label-label tersebut bukanlah hal yang utama. Hal yang utama adalah mengetahui sifat alamiah dari apa yang sesungguhnya muncul. Oleh karena itu, ketika mencatat dan mengamati "kembung", ia harus mengetahui secara berkesinambungan dari awal gerakan kembung hingga akhir. Demikian juga ketika mencatat dan mengamati "kempis", ia harus mengetahui secara berkesinambungan sampai akhir dari gerakan mengempis itu. Ketika konsentrasi menjadi kuat dengan cara pencatatan seperti ini, ia akan secara otomatis menyadari kekakuan, dorongan, pengenduran, dan getaran dengan jelas.